"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan," kata Tohari.
"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," sambungnya.
Setelah ritual, para korban diminta minum ramuan yang telah dicampur dengan racun seperti potasium dan obat penenang.
Korban baru dikubur jika telah benar-benar tewas.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujar Tohari.
"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.
Melansir Kompas.com pada Kamis (6/4/2023), Tohari mengungkap caranya menutupi perbuatan kejinya.
Baca Juga: Hanya 5 Menit, Begini Cara Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Korbannya, Pakai Cairan Ajaib!
Terkuak cara Tohari menghilangkan barang bukti agar korban-korban tak ditemukan.
Melakukan pembunuhan secara matang, Tohari menghilangkan dan membakar KTP serta identitas para korbannya.
"Contoh KTP, pengakuan tersangka kebanyakan dibakar agar tidak ketahuan. Dia betul-betul (berusaha) menghilangkan jejak," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Para korban dibunuh dengan diminta meminum ramuan ajab yang berisi potasium, obat penenang, dan minuman ringan.
"Dia kubur rata-rata di TKP," ujar Hendri pada kesempatan berbeda.
Jasad korban dikubur alih-alih dihanyutkan di sungai karena dianggap lebih aman dan tidak akan ketahuan.
"Enggak berani kalau di sungai, pasti ketahuan," kata Slamet.
(*)