"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan," kata Tohari.
"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," sambungnya.
Setelah ritual, para korban diminta minum ramuan yang telah dicampur dengan racun seperti potasium dan obat penenang.
Korban baru dikubur jika telah benar-benar tewas.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujar Tohari.
"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.
Melansir Kompas.com pada Kamis (6/4/2023), Seneh yang merupakan istri Tohari memberikan komentarnya terkait penangkapan sang suami.
Seneh yang telah 25 tahun menikah dengan Tohari mengaku sama sekali tak tahu dengan aksi penipuan menggadakan uang serta pembunuhan suaminya itu.
Selama ini Seneh mengaku tak curiga dengan gelagat Tohari.
"Enggak ada (yang mencurigakan)," ucap dia saat ditemui di rumahnya Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Tak memiliki pekerjaan pasti, Seneh mengaku tak tahu dari mana uang pemberian sang suami itu.