Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Dukun pengganda uang Banjarnegara membuat heboh saat membunuh para korbannya.
Ada 12 orang yang menjadi korban dari pembunuhan berantai oleh dukun pengganda uang Banjarnegara yang sering disapa Mbah Slamet ini.
Kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menjadi TKP sekaligus kuburan untuk para korban yang dibunuhnya.
Melansir Tribunnews.com, modus menggandakan uang menjadi penarik para korban menyerahkan harta mereka hingga akhirnya tewas di tangan Tohari (45).
Setelah tiga hari proses evakuasi, jumlah mayat korban yang ditemukan total menjadi 12 orang.
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kami menemukan satu mayat. Hari kedua, sembilan mayat. Dan, hari ketiga, hari ini, dua mayat," kata kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto,
"Saya pastikan, hari ini totalnya 12 mayat," tambahnya.
Tohari mengajak para korbannya untuk melakukan ritual di lahan pertanian milik pelaku.
Dari keterangan Tohari, korban diajak ke TKP pada pukul 16.00 WIB, tapi ritual dilakukan pada malam hari pukul 19.30 WIB.
"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan," kata Tohari.
"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," sambungnya.
Setelah ritual, para korban diminta minum ramuan yang telah dicampur dengan racun seperti potasium dan obat penenang.
Korban baru dikubur jika telah benar-benar tewas.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujar Tohari.
"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.
Melansir Kompas.com pada Kamis (6/4/2023), Seneh yang merupakan istri Tohari memberikan komentarnya terkait penangkapan sang suami.
Seneh yang telah 25 tahun menikah dengan Tohari mengaku sama sekali tak tahu dengan aksi penipuan menggadakan uang serta pembunuhan suaminya itu.
Selama ini Seneh mengaku tak curiga dengan gelagat Tohari.
"Enggak ada (yang mencurigakan)," ucap dia saat ditemui di rumahnya Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Tak memiliki pekerjaan pasti, Seneh mengaku tak tahu dari mana uang pemberian sang suami itu.
"Saya enggak tahu uang dari mana," kata Seneh.
Seneh juga menyebut bahwa banyak orang yang kerap datang bertemu dengan Tohari tapi ia hanya membuatkan minum dan tak ikut berbicara.
"Kalau ada tamu saya buatkan minum, setelah itu ngobrol sama bapak. Saya masuk ke dalam, tidak tahu dari mana, saya tidak pernah tanya-tanya," kata Seneh.
Seneh juga mengaku diduakan oleh Tohari yang kepincut dengan wanita lain dari luar desa, suaminya bahkan suadah tak pulang selama setahun ini.
"Setahun terakhir sejak kenal perempuan lain jarang pulang ke rumah. Pulang terakhir kemarin waktu awal puasa, tapi cuma sebentar," jelas dia.
(*)