Namun orang-orang yang datang berobat selalu memberikan bayaran yang tinggi.
Meski demikian, Ponari tidak pernah melihat berapa banyak uang yang diberikan, sebab uang tersebut langsung dimasukkan ke kota.
"Gak tahu ya, kan dimasukin kotak," kata Ponari.
Ponari tak menampik, ia pernah menghasilkan lebih dari Rp 100 juta dalam sehari.
Bahkan hasil pengobatan tersebut bisa dibuat untuk renovasi rumah Ponari.
Selain dalam bentuk uang, Ponari juga dibayar dalam bentuk lain.
Beberapa di antaranya adalah mobil dan tawaran pindah rumah.
"Mobil dan nyariin rumah baru, (dari) orang Jakarta," papar dia.
Namun tawaran tersebut tidak diambil oleh Ponari.
"Gak diambil, gak tahu, dulu masih polos," ujar dia
"Ya kalau sekarang (ditawari pindah rumah) ambil," imbuh dia sambil bercanda.