Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Orang tua mana yang tak ketar-ketir jika anaknya tak kunjung menikah.
Keluarga asal pedesaan provinsi Hanam, Tiongkok juga khawatir dengan nasib putra mereka.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Sabtu (8/4/2023), seorang pemuda berusia 28 ini sampai dikatai bujang lapuk karena tak kunjung membawa pasangan.
Beberapa kali pemuda ini dijodohkan keluarga tapi tak ada satupun yang cocok dengannya.
Pemuda ini pun selalu sibuk bekerja di kota dan enggan disuruh pulang ke rumah.
Namun, suatu hari pemuda ini mendadak pulang dan menyebut ingin segera menikah.
Jelas saja ucapan sang pemuda ini disambut gembira oleh para keluarganya karena akhirnya putra kebanggaan mereka mau naik pelaminan.
Sang pemuda juga mengungkap bahwa calon istrinya tak meminta mas kawin mahal.
Sang calon istri hanya meminta mas kawin 40 ribu yuan atau seniali Rp 86 juta yang termasuk bernilai murah.
Sang pemuda juga mengungkap bahwa calon istrinya punya rumah dan mobil di kota.
Tapi memang ada harga ada rupa, keluarga ini pun syok saat tahu identitas calon istri putra kebanggaan mereka ini.
Tak disangka, pemuda ini hendak menikahi seorang janda yang memiliki anak.
Pantas meminta mas kawin murah, calon istri putra mereka rupanya berusia 14 tahun lebih tua dari sang pemuda.
Dulu ia membesarkan anak sendiri karena suaminya meninggalakan dirinya ketika pasca bersalin.
Semenjak itu, janda ini berbisnis dan sukses memiliki sebuah pabrik kecil, rumah, dan mobil.
Sang pemuda bisa bertemu calon istrinya ini karena ia adalah sopirnya selama ini.
Sering mengantar dan menjemput sang nyonya, perasaan cinta rupanya tumbuh di hati keduanya.
Jelas saja hal ini menimbulkan dilema bagi keluarga sang pemuda.
Meski berharap agar anak mereka segera menikah, tapi mereka juga tak mau punya menantu yang usianya terpaut jauh dengan sang putra.
Meski ditentang keluarga, pemuda itu tetap ingin menikahi sang calon istri yang dinilai dewasa serta bisa menerima dirinya yang miskin.
Keluarga pun tak bisa banyak berkomentar melihat anak mereka yang kepala batu dan membiarkan sang putra menikah.
(*)