Wanita itu kemudian menikah dengan Hemendra Merawi (25) yang merupakan pria pilihan keluarganya.
Pada 30 Maret, sehari sebelum pernikahan, Sarju menelepon wanita tersebut.
Sarju mengatakan bahwa dia kesal dan berusaha menghentikannya untuk menikah.
Sarju bahkan mengancam wanita itu: "Saya akan menikah tapi saya tidak akan pernah bahagia".
Belakangan, Sarju pun memanggil pengantin pria Hemendra untuk mengancamnya.
Kedua pria itu bertengkar, tetapi Hemendra tidak terlalu mempermasalahkan Sarju dan pernikahan berjalan sesuai rencana.
Tidak dapat mencegah pernikahan mantan pacarnya, Sarju menjadi marah lalu membalas dendam.
Menurut polisi, Sarju mempelajari perbaikan elektronik dan juga memiliki pengetahuan tentang bahan peledak saat bekerja di sebuah tambang.
Jadi Sarju memutuskan untuk memasang bom di sound system, lalu mengirimkannya ke pesta pernikahan sebagai hadiah.
Pada tanggal 3 April, pengantin pria Hemendra membuka kado pernikahan dan mengetahui bahwa dia diberi sound system.