Kasus ini viral di media sosial bermula dari unggahan akun TikTok yang membagikan video dan juga teks kronologi kejadian tersebut.
Akun tersebut meminta agar kasus terhadap seorang anak SMA di Tasikmalaya ini diviralkan karena sudah sangat mengganggu.
Hal ini pun viral kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Tasikmalaya dan langsung meringkus pelaku teror terhadap siswi SMA tersebut.
Saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota, pria berinisial GS itu membantah melakukan teror kepada korban.
GS mengaku sebelumnya sering mengantar jemput korban ke sekolah sejak setahun belakang.
Namun, ia kecewa karena dilarang memiliki hubungan dengan korban berinisial RY oleh orang tuanya.
"Saya sudah hampir setahun sering antar jemput."
"Tapi kemudian oleh orangtuanya saya dilarang (antar jemput)," katanya dalam video yang diunggah akun TikTok PolresTasikKota.
Pria tua itu mengaku kecewa karena nomor ponselnya diblokir dan tak lagi bisa berkomunikasi dengan korban.
Motifnya sendiri karena pria tersebut memiliki perasaan kepada korban yang masih duduk di bangku SMA itu.
Ia tak menyangkal jika memiliki perasaan kepada korban, karena menurutnya, usia yang terpaut jauh bukanlah halangan.