Kondisi ini membuat saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang dia kendalikan melesat tinggi.
Sampai Jumat (23/12/2022), harga saham emiten batu bara itu telah meroket sekitar 608,97 persen secara year to date ke posisi Rp 18.575 per saham.
Selain tersengat sentimen kenaikan harga batu bara, lonjakan harga saham BYAN disebabkan oleh aksi stock split yang dilakukan perusahaan pada awal Desember 2022.
Semenjak perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10, harga saham BYAN terus menanjak.
Adapun saat ini, Low Tuck menjadi pemegang saham mayoritas BYAN.
Data RTI menunjukkan, Low Tuck menggengam 2,03 miliar atau setara 60,93 persen saham BYAN.
Lantas siapa dan bagaimana perjalanan karier Low Tuck?
Profil Low Tuck Kwong
Dikutip dari Forbes, Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batu bara. Pria berusia 74 tahun ini merupakan pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.
Menurut catatan Bursa Efek Indonesia, saat ini Low Tuck Kwong merupakan pemegang saham sebanyak PT Bayan Resources atau BYAN sebesar 61 persen atau 2.033,2 unit saham.
Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada tanggal 17 April 1948. Ayahnya adalah David Low Nyi Ngo, pemilik dan direktur dari perusahaan konstruksi di Singapura.