Grid.ID - Sosok Jusuf Hamka dikenal sebagai seorang konglomerat berdarah Tionghoa yang dermawan.
Hal itu lantaran Jusuf Hamka memiliki tol di banyak wilayah Indonesia salah satunya Tol Cisumdawu yang ditaksir senilai Rp 12,5 triliun.
Hal tersebut terungkap saat Jusuf Hamka menceritakannya kepada Denny Sumargo.
Pemegang saham terbesar di PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) itu mengutarakan niat mulianya.
"Jalan tol, Den InsyaAllah ya, nggak mendahului Allah ya. Kalau nanti habis lebaran udah selesai semuanya. Itu proyek satu-satunya anak bangsa yang tidak pakai duit bank. Pakai duit sendiri," ujar Jusuf Hamka dilansir dari YouTube @dennysumargoshorts, pada Selasa (11/4/2023).
Denny Sumargo pun penasaran dengan biaya yang ditelan sang konglomerat tersebut.
"Berapa duit pak?" tanya Denny Sumargo alias Densu penuh rasa penasaran.
"Kurang lebih investasinya Rp12,5 T," jawab Jusuf Hamka.
"Pakai duit sendiri?" tanya Densu kemudian.
"Alhamdulillah rezeki duit anak kampung. Duit perusahaan saya sendiri," aku Jusuf Hamka.
Tak hanya dikenal dengan kedermawanannya, Jusuf Hamka juga dikenal sebagai seorang mualaf.
Kisah perjalanan Jusuf Hamka menjadi seorang mualaf pun sempat mencuri perhatian publi.
Pria yang pernah menganggur 14 tahun lamanya itu sempat diangkat menjadi anak oleh tokoh besar Islam, Buya Hamka.
Ayah tiga anak yang semula bernama A Loen itu memutuskan menjadi mualaf salah satunya karena rasa toleransi yang luar biasa dari umat muslim.
Selain itu, Buya Hamka juga memberikan wejangan kepada Jusuf.
"Buya Hamka bilang 'kalau kamu pulang belum muslim tapi kamu niat masuk Islam, kamu kenapa-kenapa, kecelakaan, meninggal sebagai non muslim, dosanya di Buya'.
Oke deh saya masuk Islam, saya baca dua kalimat syahadat," kata Jusuf Hamka dikutip Grid.ID dari laman BangkaPos.com, pada Selasa (11/4/2023).
Jusuf Hamka lantas dibimbing Buya Hamka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al Azhar, Jakarta.
Selain kisah mualaf dan ketajirannya, Jusuf Hamka juga memiliki pengalaman tak terduga saat plesiran ke Paris, Perancis.
Pasalnya, ia sempat diusir saat sedang makan di salah satu restoran yang ada di Paris.
Kisah itu diungkapnya saat berbincang dengan Baim Wong.
"Baru terjadi seminggu yang lalu. Saya ke Paris. Ini true story saya sama istri saya karena pakaian kita ya maaf-maaf aja, dibanding orang kaya pakaian kita kayak gembel aja.
Jadi di Paris saya lipat celana saya begini, saya masuk ke rumah makan. Pelayannya pakai dasi kupu-kupu, pakai jas. Terus kita duduk, sebelumnya belum diusir," cerita Jusuf Hamka dikutip Grid.ID dari Instagram @lambegosiip, pada Selasa (11/4/2023).
Jusuf lantas mengungkap pengalaman pilunya saat mendapat perlakuan buruk dari pelayan restoran yang didatanginya.
"Dia ngelihat kita sebelah mata, saya pesan. Rupanya dia bilang nggak bisa pesan ini doang nah saya baru makan kenyangkan, saya bilang saya pesan lagi deh yang lain minuman apa, nggak boleh. Terus saya ngadep jendela rupanya pelayan berdua lagi ngedumel yang saya nggak lihat."
"Saya numpang ke WC, pas saya keluar dari WC istri saya di depan udah nunggu saya. Dia bilang ternyata di sebelah sini kita boleh. Terus dia bilang 'Saya marahin orang tadi,'. 'Apa yang kamu marahin? Kenapa?' saya bilang gitu," paparnya.
Istri Jusuf Hamka lantas menceritakan hal yang dilihatnya saat sang suami berada di toilet.
"Nggak, dia bilang suruh usir kita. Saya ngerti bahasa itu. Terus saya bilang sama manajernya. Jangan kasar begitu. Kalau kamu kasar begitu, kita pelanggan. Kita nggak boleh digituin'," kenang Jusuf Hamka.
Meski begitu, Jusuf mengaku tak marah meski diusir oleh para pelayannya.
"Kita nggak boleh marah, kita diusir orang nggak boleh marah, terima aja. Emang kita punya pakaian seperti ini," ujarnya.
Jusuf pun mengatakan tak boleh marah meski mendapat perlakuan buruk.
"'Kalau orang diusir 'Lo nggak tahu kita siapa? Gue beli restoran lu!' nggak boleh begitu. Allah juga nggak senang ngelihat yang begitu."
"Kalau diusir ya udah jalan saja, kan ada restoran lain," paparnya.
Baim Wong pun lalu melayangkan protes.
"Kan sakit hati," ujar Baim Wong.
Jusuf Hamka lantas mengungkap hal yang dilakukannya saat mendapat perlakuan buruk itu.
"Saya senang hati karena pelayannya saya panggil yang di depan dua, saya kasih 100 euro tipnya. Dia lapor nih dapat 100 euro. Dia pada keluar semua yang pakai dasi kupu-kupu. Saya ketawa aja. Saya bilang udah makan, saya dadah-dadah tetep. Kenapa sakit hati?" pungkasnya.
Unggahan itu pun seketika mendapatkan komentar pro dan kontra dari netizen.
malta*** Lebih baik baju gembel dompet tebel daripada baju keren,gaya hedon tapi dompetnya kosong
tika*** Ini baru orang kaya beneran, gak permah pamer² kekayaan, penampilam sederhana
Suci*** Di balas dengan slaaaayyyy..keren pak !!
Ade*** Tp bener kata pa hamka.. mereka memang tidak menggunakan pakaian khusus. Sedangkan di restauran mewah ada aturan khusus.. yang kita mau semiskin apapun Kalo makan disana harus pake itu.. jangankan restoran dsana . Apartemen aja Kalo kita mau berenang sma ngegym. Harus pake pakean khusus
Stevy*** Ya tapi emang udah bener sih kalo ga marah berarti si bapak udah paham. Jangan kan resto, sekelas hotel aja kalo mau sarapan ga boleh pake baju yang tidak proper kok . Apalagi ini resto yg ada butler ber Jas .Kita sebagai tamu/pelanggan harus menghargai aturan dari resto tersebut juga.
(*)