Grid.ID – Di bulan Ramadan, perilaku konsumen biasanya berubah. Jumlah transaksi pembelian cenderung lebih tinggi pada momen Ramadan karena adanya kebutuhan untuk pangan dan persiapan menyambut Lebaran. Seiring dengan digitalisasi yang semakin masif, toko online semakin menjadi pilihan.
Menariknya, hal tersebut tecermin dalam Riset KG Media. Riset tersebut menemukan bahwa e-commerce menjadi tempat belanja paling favorit selama Ramadan tahun ini.
Riset tersebut dilakukan selama periode 20-31 Maret 2021 terhadap 150 responden dengan gender laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 18-44 tahun, serta menggunakan e-commerce dalam enam bulan terakhir.
Dari hasil riset terbaca bahwa tahun ini, dari seluruh responden 89 persennya mengandalkan e-commerce untuk pembelian kebutuhan Ramadan. Sementara itu, 28 persen yang masih mengandalkan toko offline dan hanya 4 persen yang mengandalkan platform media sosial untuk belanja.
Baca Juga: E-Commerce Menjamur, Wika Salim Beri Tanggapan hingga Saran Memilih Platform Terbaik
Seluruh responden juga menyatakan bahwa mereka mengakses e-commerce setiap hari selama Ramadan, meski tidak selalu melakukan pembelian.
Belanja yang dimaksud tidak hanya untuk membeli kebutuhan pokok seperti pangan, tetapi juga mencakup fesyen, kebutuhan ibadah, gadget, produk kesehatan, hingga pendukung penampilan seperti kosmetik.
Makanan dan minuman menjadi produk paling banyak dibeli melalui e-commerce. Sebanyak 26 persen responden mengandalkan e-commerce untuk membeli kebutuhan ini dan 13 persen responden yang masih belanja di toko offline untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman.
Kebutuhan lainnya, yakni fesyen, juga lebih banyak dibeli melalui e-commerce selama Ramadan. Ada sebanyak 24 persen responden yang membeli kebutuhan fesyen Ramadan di e-commerce. Responden yang membelinya secara offline, hanya 6 persen saja.
Lalu, kebutuhan berkirim hamper selama Ramadan. Sebanyak 20 persen responden lebih memilih beli hamper di e-commerce. Hanya 6 persen yang membelinya secara offline.
Baca Juga: Supaya Enggak Rugi Ongkir, Begini 5 Tips Mengirim Paket Besar untuk UMKM
Kebutuhan lain, seperti skincare,kosmetik, gadget, bayar tagihan, perabot, hingga tiket perjalanan sudah sepenuhnya dilakukan di e-commerce.
Ada alasan mengapa e-commerce menjadi pilihan tempat belanja selama Ramadan. Tiga alasan terbanyak adalah kepraktisan, banyaknya promo dan diskon, serta harga yang lebih murah.
Sebanyak 42 persen responden mengatakan bahwa belanja di e-commerce lebih praktis, 32 persen merasa dimanjakan oleh promo dan diskon, serta 28 persen tertarik dengan harga yang lebih murah.
Nah, dari 28 persen responden yang mengatakan tertarik dengan harga murah mengatakan bahwa mereka telah membandingkan harga produk yang sama di toko offline. Mereka menemukan produk incaran mereka dengan harga lebih ekonomis di e-commerce.
Dua alasan lainnya, banyak pilihan produk (18 persen) dan hemat waktu (14 persen).
Selain harga yang lebih ekonomis dan pilihan produk, kualitas produk yang ditawarkan oleh masing-masing platform juga menjadi salah satu alasan pilihan konsumen. Riset tersebut juga memberi gambaran preferensi platform berdasarkan kualitas produk.
Baca Juga: Menurut Survei, Ini E-Commerce Terfavorit Pilihan Milenial dan Gen Z!
Sebanyak 55 persen responden menilai Tokopedia unggul dalam segi kualitas produk, disusul Shopee sebesar 50 persen, dan Lazada 10 persen.
Bujet belanja Ramadan di e-commerce tidak sedikit
Selama Ramadan, responden menghabiskan setidaknya Rp 1 juta hingga Rp 3 juta untuk belanja di e-commerce. Bujet tersebut digunakan untuk membeli makanan dan minuman, hamper atau bingkisan, dan produk fesyen.
Meski demikian, terdapat 23 persen responden yang hanya menghabiskan Rp 500.000 hingga Rp 1 juta untuk belanja tiga kebutuhan tersebut.
Namun, ada juga 12 persen responden yang menghabiskan Rp 3 juta hingga Rp 5 juta untuk belanja kebutuhan makanan dan minuman, hamper dan bingkisan, produk fesyen, serta perlengkapan ibadah di e-commerce. (**CM/YUSSY)