Grid.ID - Cerita unik, mudik dari Kalimantan ke Jakarta, pemudik ini pilih jalur Malaysia.
Bukan tanpa sebab, pasalnya harga tiket pesawat untuk mudik dari Kalimantan ke Jakarta lebih hemat lewat Malaysia.
Tak hanya itu, perjalanan mudik dari Kalimantan ke Jakarta juga jadi lebih menyenangkan.
Cara unik dilakukan Zainal Arifin agar bisa mudik lebih murah dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Jakarta.
Pasalnya ia memilih mudik lewat Malaysia demi mendapatkan biaya perjalanan yang lebih murah.
Dikutip dari Kompas.com, Zainal Arifin, merupakan petugas BNNK Nunukan, dan pernah tergabung dalam komunitas backpacker.
"Belum banyak mungkin yang tahu, kalau mudik lewat Malaysia itu justru murah meriah. Kalau dibanding mudik dengan penerbangan domestik. Biaya yang keluar mungkin hanya setengahnya saja,’’ ujarnya, Selasa (18/4/2023).
Ia menuturkan, awal mula mengetahui mudik via Malaysia itu dari teman satu kosnya yang bekerja di International Organization of Migration (IOM).
"Tahun 2019 sebelum Covid-19, saya pernah mencobanya langsung. Saya punya paspor, dan sambil melihat jalur-jalurnya di YouTube.
Saat itu, harga tiket Tarakan-Jakarta Rp 1,8 juta. Tapi lewat Malaysia Rp 1,2 juta," tutur Zainal.
Merasa jauh lebih nyaman dan lebih irit, Zainal akhirnya memilih jalur Malaysia dengan penerbangan internasional.
Dia juga pernah mendapatkan tiket promo Kuala Lumpur-Jakarta Rp 1,6 juta, di saat tiket Tarakan-Jakarta mencapai Rp 2,5 juta.
Pesawatnya milik maskapai Eropa yang ternyata melayani rute penerbangan Belanda-Jakarta yang transit di Kuala Lumpur, Malaysia.
‘’Itu pesawat KLM jenis Boeing 777 dengan shit 343. Karena banyak yang turun di Malaysia, maskapai sebesar itu, obral tiket Rp 1,6 juta. Masih jauh lebih murah dibanding harga tiket penerbangan domestik saat itu. Jadi pengalaman ini yang membuat saya santai saja kalau harga tiket di Indonesia naik,’’ katanya.
Tahun 2023, merupakan kali ketiga, Zainal mudik lewat Malaysia.
Saat ini, harga tiket rute Tarakan-Jakarta, yang paling murah Rp 2,7 juta.
Namun ia hanya menghabiskan Rp 1,5 juta saja.
Zainal mengatakan, sebenarnya di Malaysia juga sama dengan Indonesia yang mengalami arus mudik saat Lebaran.
Di Malaysia, tidak sedikit juga pemudik dari Kuala Lumpur yang menuju sejumlah wilayah termasuk Tawau, Negara bagian Sabah, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nunukan.
Namun tiket ke Indonesia tidak terpengaruh dengan arus mudik di Malaysia.
‘’Kita melawan arah tujuan penerbangannya. Kalau warga Malaysia pulang kampung dari Kuala Lumpur ke Tawau, ke Kota Kinabalu dan lain sebagainya, kita sebaliknya.
Dari Tawau, ke Kuala Lumpur. Jadi murah dan tidak ramai orang juga. Selain itu, penerbangan internasional, tidak terpengaruh arus mudik juga pastinya,’’ kata dia.
Dia mengatakan ongkos mudik dari Tarakan menuju Jakarta dengan penerbangan domestik bisa mencapai Rp 3 juta.
Dia harus naik speedboat dari Nunukan ke Tarakan dengan biaya Rp 280.000.
Setelah naik speedboat, dilanjutkan dengan naik ojek atau taxi online untuk menuju Bandara Juwata, Taraka.
Dia mengatakan tiket pesawat Tarakan-Jakarta saat ini paling murah Rp 2,7 juta.
Selain itu, untuk mendapatkan tiket tersebut juga harus berebut karena musim mudik.
Sementara mudik melalui Malaysia, Zainal harus mengeluarkan ongkos Rp 360.000 untuk menuju Pelabuhan Feri Tawau Internasional.
"Dari pelabuhan Tawau, kita harus memesan grab atau maxim dengan biaya RM 35 (sekitar Rp 122.500) atau naik taksi dengan biaya RM 50 (Rp 175.000) menuju Bandara Tawau," ungkapnya.
Selanjutnya, Zainal terbang menuju Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2.
Menurut Zainal, ada beda antara KLIA 1 dan KLIA 2.
KLIA 1 untuk kelas high atau yang memiliki ongkos lebih, sementara KLIA 2 untuk kelas ekonomi.
‘’Menuju KLIA 2, kita naik Air Asia dengan biaya sekitar Rp 500.000, ada juga maskapai lain dengan biaya Rp 600.000. ada juga yang lebih murah seperti maskapai My Air Line dari India dengan harga tiket Rp 400.000an,’’ katanya.
Setelah itu naik pesawat dari Kuala Lumpur ke Jakarta. Dia mendapatkan tiket Kuala Lumpur-Jakarta seharga Rp 700.000-an.
Cara ini, juga sudah beberapa kali dia bagikan ke sejumlah temannya.
Zainal juga merekomendasikan penerbangan internasional bagi mereka yang bekerja di Nunukan dan ingin mudik ke kota lain.
‘’Pulang kali ini, saya ajak teman dari Pengadilan Nunukan Bang Ados. Dia baru pertama kali mudik lewat Malaysia, dan ingin nyoba.
Kita sharing biaya transportasi dari Pelabuhan Tawau sampai Bandara KL.
Teman saya tujuannya ke Medan itu habis Rp 1 jutaan saja, ngiritnya sampai Rp 2,5 jutaan, karena harga tiket Tarakan-Medan, Rp 3,5 juta saat ini,’’ kata Zainal.
Kelebihan lain mudik lewat Malaysia adalah bisa sambil berwisata.
Zainal mengatakan ada sejumlah destinasi wisata yang sangat direkomendasikan.
Di antaranya, Menara Petronas, Batu Caves, dan Dataran Merdeka.
"Masuk ke spot spot wisata tersebut gratis, dan bisa berswafoto sepuasnya," katanya.
Terkait hotel, dia mengatakan ada sejumlah pilihan hotel di Kuala Lumpur.
Jika ingin hotel murah maka bisa didapatkan di kawasan KL Central.
Namun apabila ingin menginap di hotel kelas menengah, maka pilihannya adalah hotel di areal Dataran Merdeka.
Wilayah ini, dekat dengan pusat perbelanjaan, dan kita bisa berbelanja oleh oleh khas Malaysia, untuk dibawa mudik.
‘’Untuk yang cost-nya pas pasan, lebih baik menginap di KL Central. Biaya hotel Rp 100.000. Biaya makan sekitar RM 10 (Rp 35.000), sudah sangat kenyang, makan ayam goreng dan minum es Milo,’’lanjutnya.
Selain itu, sarana transportasi di Malaysia juga sangat nyaman dan beragam.
Namun, yang paling direkomendasikan adalah jenis transportasi berbasis rel, seperti KL Monorail, LRT (light rapid transit), KTM Komuter, KLIA Ekspres / KLIA Transit, dan yang terbaru MRT (Mass Rapid Transit).
‘’Kalau budget berlebih dari KL sentral ke KLIA naiknya kereta cepat RM 50 (Rp 169.000). Jadi kita itu benar-benar menikmati perjalanan mudik. Dan rutinitas kerjaan yang selama ini terkadang membuat kita stress terobati sekali,’’katanya.
Artikel ini telah tayang di laman TribunSolo dengan judul: Cerita Unik Pemudik dari Nunukan ke Jakarta Pilih Lewat Malaysia, Jauh Lebih Murah dan Bisa Wisata (*)