Juliana mengatakan, orang tuanya yang masing-masing berusia 58 dan 66 tahun menyiapkan 12.000 ketupat beku berdasarkan pesanan pelanggan untuk Hari Raya kali ini.
“Ada yang membuatnya sejak awal puasa.
Sesuai pesanan, 100 biji dijual dengan harga RM65 (lebih dari Rp 219 ribu), sehingga orang tua saya merugi RM4.550 (lebih dari Rp 15 juta).
Rugi itu satu hal, tapi paling kasihan melihat ibu dan ayah kelelahan membuat ketupat setiap hari.
Seperti ibu, dia membuatnya dari pagi sampai sebelum berbuka.
Dia bisa menghasilkan rata-rata 500 biji, malamnya dia melanjutkan lagi,” ujarnya yang berasal dari Kuala Nerus, Terengganu.
Menurut anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini, pesanan ketupat tidak boleh terlalu banyak diambil mengingat ibunya sedang tidak sehat.
“Ayah bilang jangan banyak-banyak terima pesanan karena nanti capek bikinnya.
Sekarang banyak yang rusak, kami anak-anak turut berduka cita dan mendukung ibu bapak.
Ayah saya mengetahui kejadian itu setelah pulang dari shalat terawih.