Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setelah berpuasa selama satu bulan penuh, umat Islam akhirnya merayakan Hari Raya Idulfitri 2023.
Nah, setelah Hari Lebaran 2023, jangan lupa untuk melaksanakan puasa syawal selama enam hari.
Walau hukumnya sunah, mengerjakan puasa Syawal sangat dianjurkan bagi seluruh umat Islam.
Puasa Syawal baiknya dikerjakan selama enam hari berturut-turut, mulai dari 2-7 Syawal.
Meski demikian, puasa Syawal juga boleh dilakukan tidak berurutan seperti hanya pada hari Senin dan Kamis, selama masih di bulan Syawal.
Lantas, apa saja sih keutamaan puasa Syawal sehingga membuat puasa ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan?
Melansir Kompas.TV, berikut adalah 5 keutamaan puasa Syawal yang perlu diperhatikan.
Pahala puasa satu tahun
Seorang muslim yang mengerjakan puasa Syawal selama enam hari, sama saja seperti puasa satu tahun.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun." (HR. Muslim).
Menyempurnakan puasa Ramadan
Puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadan yang mungkin dilewatkan.
Salah satunya adalah keutamaan seperti salat sunah rawatib yang dianjurkan untuk dikerjakan saat puasa Syawal.
Fungsi salat ini adalah untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam salat wajib atau fardhu.
Tanda ibadah Ramadan diterima
Ciri puasa Ramadan diterima oleh Allah adalah dengan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal.
Sebab, apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal saleh lainnya.
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya:
"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya."
"Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama."
"Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.).
Sunah Nabi
Menjalankan puasa Syawal selama enam hari merupakan hal yang juga dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
Bahkan dalam beberapa hadis dinyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan puasa Syawal, kecuali karena sakit atau keperluan lain yang penting.
Kesehatan
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa puasa membantu meningkatkan kesehatan tubuh.
Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten yang dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit.
Nah, sama seperti puasa Ramadan, puasa Syawal juga dikerjakan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Melansir Kompas.com, berikut adalah tata cara puasa Syawal:
Membaca niat
Niat puasa Syawal, yaitu:
“Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala”
Artinya: “Aku berniat puasa Sunah Syawal esok hari karena Allah SWT”
Sahur
Dalam menjalani puasa Syawal, dianjurkan untuk makan sahur sebelum azan Subuh berkumandang.
Menahan hawa nafsu, lapar dan dahaga
Seperti puasa Ramadan dan puasa lainnya, dianjurkan untuk menahan hawa nafsu, lapar dan dahaga hingga azan Maghrib berkumandang.
Berbuka puasa
Umat muslim yang menjalani puasa Syawal harus menyegerakan berbuka puasa ketika mendengar azan Magrib.
Jangan lupa juga untuk membaca doa berbuka puasa sebelum menyantap hidangan berbuka.
(*)