Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata menjelaskan, Buddy meninggal dunia karena tertabrak kereta yang melintas pada Sabtu pagi.
"Iya betul. Almarhum atau korban adalah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, usia 56 tahun," ujar Leonardus, Sabtu.
Pada hari yang sama saat insiden itu terjadi, pendalaman terhadap kasus tersebut langsung dilakukan.
Penyisiran area juga dilakukan untuk mencari informasi terkait tewasnya salah satu anggota kepolisian itu.
Ditemukan sejumlah identitas terkait jasad di bantaran rel kereta api, yakni KTP dan juga SIM atas nama Buddy Alfrits Towoliu.
Di bagian keterangan pekerjaan tertulis bahwa berstatus sebagai anggota Polri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, Buddy diduga bunuh diri.
Dugaan berdasarkan hasil penyelidikan awal yang dilakukan oleh jajaran penyidik.
"Didapatkan untuk sementara hari ini, dari langkah-langkah yang kami lakukan ini patut diduga bunuh diri.
Sementara ini dalam proses penyelidikan," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Sabtu.
Kini, kasus tewasnya Buddy tengah didalami oleh jajaran Polres Metro Jakarta Timur bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sementara itu, jenazah Buddy sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Sabtu, untuk divisum.
Setelah itu, jenazah dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk disemayamkan sebelum langsung dibawa ke Manado.
"Almarhum dibawa dari RS Polri ke RSPAD Gatot Soebroto untuk semayamkan, karena rencana besok keluarga bawa ke Manado," ujar Cyprus di RS Polri, Sabtu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Keluarga Tolak Dugaan AKBP Buddy Bunuh Diri, Minta Polisi Telusuri Telepon Seseorang dan Keterlibatan Mafia Narkoba (*)