Grid.ID – Nama Istana Batu Tulis yang terletak di kota Bogor mendadak mencuat, setelah digunakan sebagai tempat diumumkannya bakal calon presiden, Ganjar Pranowo dari partai PDI Perjuangan.
Istana Batu Tulis memang tak terlalu santer terdengar, ketimbang istana negara di komplek Kebun Raya Bogor.
Namun, Istana Batu Tulis tetap sarat akan sejarah yang terekam di dalamnya.
Dikutip dari Kompas.com, Istana Batu Tulis berdiri di atas lahan seluas 3,8 hektar yang berdiri di sebuah kompleks bangunan yang terletak di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Nama sebenarnya kompleks bangunan ini adalah Hing Puri Bima Cakti.
Sejarah mencatat, istana Batu Tulis dibangun pada 1702 setelah adanya kunjungan seorang ahli gunung berapi bernama Abraham Van Riebeeck.
Kedatangan Van Riebeeck ini bertujuan untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) usai letusan Gunung Salak pada 1699.
Ia pun diizinkan mendirikan bangunan sebagai tempat peristirahatan untuk memantau aktivitas Gunung Salak.
Lokasinya tak jauh dari Prasasti Batu Tulis. Tempat peristirahatan Van Riebeeck ini merupakan cikal bakal dari Istana Batu Tulis.
Bangunan ini disebut sarat sejarah, karena pernah menjadi kediaman resmi Presiden Indonesia Soekarno pada masa pemerintahannya.
Istana Batu Tulis awalnya dibangun pada tahun 1745 sebagai tempat beristirahat oleh seorang bangsawan dari Kesultanan Mataram.