Grid.ID - Minum kopi sudah seperti kebiasaan dan budaya bagi kebanyakan orang Indonesia.
Kopi memang menjadi minuman yang punya khasiat bagi tubuh.
Tapi tidak semua orang bisa minum kopi.
Beberapa orang dengan kondisi tertentu justru disarankan untuk membatasi konsumsi kopi.
Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan dan situasi di mana seseorang sebaiknya tidak minum kopi.
1. Kecanduan kafein
Orang pertama yang sebaiknya menghindari kecanduan kafein sebaiknya menghindari kopi.
Termasuk mereka yang memiliki masalah dengan kesehatan seperti insomnia, kecemasan, atau jantung yang dapat dipicu oleh kafein.
2. Gangguan pencernaan
Kafein dapat memperburuk gejala asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) dan menyebabkan iritasi pada lambung.
Oleh karena itu, orang yang memiliki masalah pencernaan atau lambung yang sensitif sebaiknya membatasi konsumsi kopi.
3. Wanita hamil atau menyusui
Kafein dapat melewati plasenta dan mempengaruhi perkembangan janin, serta masuk ke dalam ASI.
Oleh karena itu, wanita hamil dan menyusui sebaiknya membatasi konsumsi kopi atau menghindarinya sama sekali.
4. Hipertensi
Kafein dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.
Oleh karena itu, orang dengan tekanan darah tinggi sebaiknya membatasi konsumsi kopi.
5. Obat-obatan tertentu
Baca Juga: Tuai Kritikan Gegara Beri Kopi ke Ameena, Begini Klarifikasi Krisdayanti
Kafein dapat berinteraksi dengan beberapa obat-obatan, seperti obat pengencer darah, obat anti-depresan, dan obat-obatan untuk masalah jantung.
Jika seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kopi.
Manfaat Kopi
Melansir Kompas.com, studi baru menunjukkan bahwa minum dua hingga tiga cangkir kopi setiap hari dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, gagal jantung atau masalah irama jantung (aritmia) sekitar 10 hingga 15 persen.
"Kami menemukan, bahwa minum kopi memiliki efek netral artinya tidak membahayakan, bahkan dikaitkan dengan manfaat bagi kesehatan jantung," ujar penulis studi dari Baker Heart and Diabetes Institute, Dr Peter M Kistler.
Dalam tiga studinya, Kistler beserta tim peneliti menggunakan data dari UK Biobank, terhadap lebih dari 500.000 orang selama 10 tahun.
Para peneliti mengungkapkan bahwa minum satu sampai lima cangkir kopi bubuk, atau kopi instan sehari telah dikaitkan dengan risiko terkena aritmia, penyakit jantung atau gagal jantung, atau stroke yang lebih rendah.
Sedangkan, minum dua hingga tiga cangkir kopi jenis apa pun setiap harinya berpotensi mengurangi risiko kematian dini maupun penyakit jantung.
"Saya kira mungkin ada persepsi bahwa kopi instan yang lebih murah mungkin kurang bermanfaat daripada kopi alami yang mungkin dianggap lebih murni, tapi ini tidak terjadi dalam penelitian kami," papar Kistler.
Sebagian artikel ini dibuat dengan Open AI Chat GPT.
(*)