Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Setiap orang tua tentu ingin anaknya memperoleh pendidikan yang terbaik.
Tak heran jika banyak orang tua yang berlomba-lomba memasukan anaknya ke sekolah elite dan bergengsi.
Tapi ibu yang satu ini rela gadaikan harga diri demi memasukkan anaknya ke sekolah elite.
Dilansir Grid.ID dari Eva.vn pada Senin (8/5/2023), seorang suami membongkar perselingkuhan istrinya dengan kepala sekolah TK anaknya.
Perselingkuhan ini jelas langsung menjadi bahan perbincangan di Weibo.
Ibu asal Shanghai, Tiongkok ini memasukkan anaknya ke sekolah elite dengan menawarkan tidur dan berhubungan seksual dengan kepala sekolah itu.
Ibu ini secara sukarela tidur sebanyak 9 kali dengan kepala sekolah ini demi memasukkan anaknya ke TK.
Ibu bermarga Vuong ini memang memiliki penampilan cantik dan awet muda, ia sering berpakaian mewah dan terlihat elegan.
Vuong sendiiri memiliki suami yang bergaji tinggi dan dianggap kaya raya oleh lingkungan sekitar mereka.
Jelas saja dengan latar pendidikan seperti ini, Vuong berharap bisa memasukan anaknya ke sekolah elite internasional.
Tapi untuk masuk sekolah itu, uang saja tidak cukup untuk masuk ke sana.
Vuong pun mencari akun media sosial sang kepala sekolah hingga akhirnya berteman di Wechat.
Di sana Vuong dan sang kepala sekolah yang bermarga Giang ini mengobrol.
Tahu sosok Vuong cantik jelita, Giang pun menyebut bahwa ia akan memasukan anak perempuan itu jika bersedia tidur dengannnya.
Vuong pun dengan suka rela tidur dengan Giang di sekitar ruangan kantor Kepala Sekolah itu sebanyak 9 kali.
Sang suami mengetahui perselingkuhan ini saat membaca pesan mesum Vuong dan Giang.
Sang suami pun murka ketika istrinya tanpa rasa bersalah menyebut bahwa ia tidur dengan kepala sekolah itu demi anak mereka.
Vuong bahkan mengkritik suaminya yang seolah tak peduli dengan pendidikan anak mereka.
Geram merasa dikhianati, sang suami pun mengunggah semua pesan mesum Vuong dengan Giang di Weibo hingga viral.
Netizen pun memberikan komentar atas kisah ini.
"Tindakan sang ibu sama sekali tidak terpuji."
"Tak hanya sang ibu, sekolah itu juga harus dikritik, mengapa merayu wanita dengan imbalan sekolah?"
"Aku sama sekali tak mengerti, entah ibu itu terlalu sayang anaknya atau ia telah kehilangan moralitas."
(*)