“A bayar tiket,” seru pemuda.
Kemudian warga tersebut bertanya tiket apa yang dimaksud.
Sang pemuda hanya mengatakan tiket tersebut untuk lingkungan.
Menyadari maksud para pemuda tersebut, warga tersebut mengungkap bahwa dirinya dan rombongan hanya menumpang lewat tidak berkunjung.
Meski sudah menjelaskan, pemuda mengatakan bahwa pengunjung tetap harus bayar.
Alih-alih tak ingin debat dengan para pemuda dan malu kepada temannya, ia akhirnya membayar tiket masuk tersebut.
Ia menceritakan total teman-temannya itu berjumlah 10 orang.
Sementara itu, biaya tiket masuk Rp 5 ribu per orang.
Tak sampai di sana, warga tersebut lanjut menceritakan curhatannya mengaku heran.
“Kan kita niat nya lewat aja kenapa harus beli tiket dan terus saya lewat sana sering,kenapa nunggu viral dl terus harus bayar biar bisa lewat,” ujarnya.
Ia mengaku niat dirinya hanya melewat dan tidak bertujuan berfoto-foto atau mengunjungi rumah Abah Jajang.