Find Us On Social Media :

TANGIS Susi Pudjiastuti Pecah Lihat Ulah KKB Bakar Pesawatnya, Rela Lempar Bom Demi Selamatkan Sang Pilot: Saya Marah!

By Fidiah Nuzul Aini, Selasa, 9 Mei 2023 | 15:31 WIB

TANGIS Susi Pudjiastuti Pecah Lihat Ulah KKB Bakar Pesawatnya, Rela Lempar Bom Demi Selamatkan Sang Pilot: Saya Marah!

Laporan Wartawan Grid.ID, Fidiah Nuzul Aini

Grid.ID - Tangis Susi Pudjiastuti Pecah lihat ulah KKB.

Pasalnya, KKB sudah membakar pesawat milik Susi Pudjiastuti yakni Susi Air.

Bahkan, Susi Pudjiastuti sampai rela lempar bom demi selamatkan sang pilot yang kini disandera KKB.

Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan kabar pesawat Susi Air yang dibakar Kelompok Separatis Teroris (KST) komando Egianus Kogoya di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Melansir dari Kompas.com, sebelum dibakar KKB, pesawat Susi Air tersebut ternyata sempat hilang kontak setelah mendarat di Bandara Paro.

“Benar hilang kontak dengan pesawat Pilatus Porter Susi Air dengan nomor penerbangan SI 9368 tujuan Timika - Paro,” ujar Jeremy Jordan Rumi, District Manager Susi Air Wilayah Timika.

Ternyata pesawat Susi Air tersebut terbang dari Bandara Moses Kilangin, Mimika menuju Paro pada pukul 05.33 WIT.

"Dari laporan di lapangan, pesawat berhasil mendarat di Paro dengan selamat," ucap Jeremy.

Menurutnya, pilot dan penumpang saat ini belum dapat dihubungi sehingga keadaannya belum dapat dipastikan.

"Pesawat sudah dibakar, pendaratan terkonfirmasi baik bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang," pungkasnya.

Baca Juga: Sama-sama Tajir, Krisdayanti Kagok saat Diajak Susi Pudjiastuti Mendayung di Pangandaran, Reaksinya Jadi Sorotan

Usai pesawat Susi Air dibakar, pilot yang bernama Philips disandera KKB sejak 7 Februari 2023.

KKB hingga kini masih menyandera pilot Susi Air, Susi Pudjiastuti semakin geram saat tahu sejumlah personil TNI dibunuh setelah sebelumnya berjanji akan bernegosiasi dalam pelepasan Philips.

Melansir dari TribunPapua.com, Susi Pudjiastuti mempertanyakan apa dosa serta salahnya pada masyarakat Papua sampai-sampai KKB membakar pesawat dan menculik pilotnya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengungkapkan bahwa dirinya sudah 20 tahun menyediakan pesawat untuk membantu kebutuhan masyarakat Papua.

Bahkan, Susi Air sudah terbang sebanyak 70-90 kali ke gunung-gunung dengan membawa makanan hingga berbagai macam obat-obatan untuk masyarakat Papua setiap harinya.

Selain itu, ia mengaku kerap kali memberikan obat-obatan, bahkan mencuci luka langung masyarakat Papua.

"Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali setelah tahu mereka bunuh juga pasukan TNI yang juga tidak mau ngapa-ngapain.

Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi (Philips) kalau jadi diserahkan," ungkap Susi, dikutip dalam rekaman percakapan atas seizinnya, Sabtu (6/5/2023).

"Sudah hampir 20 tahun terbang di Papua, saya bantu masyarakat, tolong tanya di Mamit, saya kasih obat-obatan, tangan saya cuci luka orang-orang anak-anak Papua. Saya marah," sambungnya.

Bahkan, Susi Pudjiastuti sampai rela lempar bom demi selamatkan pilotnya, Philips.

"Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI, saya bom semua sendiri, saya marah," terang Susi.

Baca Juga: Innalillahi, Pesawat Susi Air Dibakar KKB sampai Pilot dan Penumpang Disandera, Susi Pudjiastuti Kini Minta Doa hingga Kirim Pesan Begini

Ia mengaku bahwa sleama ini dirinya mencari makan di Papua.

Namun, sang mantan menteri mempertanyakan kejahatan apa yang telah diperbuatnya untuk masyarakat Papua sehingga KKB membakar pesawat dan menculik pilotnya.

Selain itu, ia mempertanyakan sikap KKB yang terkesan membiarkan saja kepada mereka yang hanya mencari untung saja di Papua.

"Kenapa pesawat saya dibakar, pilot saya diculik, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini.

Lalu kemudian tiba-tiba mereka mau negosiasi dengan TNI dan Polda, saya sudah senang," ujarSusi.

"Dua hari kemudian tembaki TNI, itu apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian (KKB) bunuh putra-putra bangsa, saya jadi lebih marah lagi, mau diambil apa?

Sementara orang lain cari untung saja di Papua, kalian biarkan," pungkasnya.

(*)