Artinya, hoaks yang dimuat dalam produk AI semakin sulit diidentifikasi oleh masyarakat umum.
Penggunaan meningkat di tahun politik
Sementara itu, Firman Kurniawan menduga, penggunaan teknologi deep fake di tahun politik akan semakin meningkat.
"Ada tiga hal yang memungkinkan itu. Pertama, pasarnya ada; kedua, penyedia produknya ada; dan momentumnya memang tepat," ucapnya.
Dari sisi pasar, Firman menyatakan, teknologi deep fake akan dibutuhkan untuk menyampaikan pesan.
Penyedia produk kecanggihan AI ini juga banyak.
"Kalau di Indonesia tidak ada, di luar negeri juga menyediakan dan harganya juga terjangkau," kata Firman.
Momentum tahun politik juga menjadi alasan kuat untuk menggunakan AI. Sebab, teknologi ini bisa digunakan sebagai upaya mendulang dukungan.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul, HEBOH Suara Jokowi 'Nyanyi' Lagu Asmalibrasi, Pakar Pastikan Hoax, 'Bahaya, Ini Tahun Politik!'
(*)