Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Ada-ada saja mencari uang haram dengan bisnis prostitusi.
Baru-baru ini warung soto di Desa Gatak, Delanggu, Klaten jadi bahan omongan.
Bagaimana tidak, warung ini tak hanya menyaikan kuah soto hangat tapi juga layanan PSK.
Dilansir Grid.ID dari TribunSolo.com pada Jumat (12/5/2023), Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Joko Hendrawan mengungkap modus wwarung soto ini.
Untuk mendapat layanan seksual dari PSK yang ada, para pembeli soto ini harus membayar Rp 70 ribu.
Rp 15 ribu akan diambil oleh pemilik rumah, sedangkan sisanya menjadi miliki para wanita penghibur.
"Dipatok tarif Rp70 Ribu, Rp15 Ribu untuk pemilik rumah sisanya PSK," ujar Sulamto.
Baca Juga: NYESEK Suami Gendong Anak Pergoki Istri Mantap-mantap di Hotel dengan Polisi, Bripka DM: Saya Salah
Lokasi prostitusi berkedok warung soto ini pun jadi sorotan saat seorang kakek tewas saat sedang berhubungan seksual dengan salah satu PSK di sana.
Setahun sebelumnya pula warung ini sempat digrebek tapi tak ditemukan aktifitas mencurigakan.
"Sudah lama itu (lokalisasi). Setahun yang lalu pernah kami razia, tapi tempat tersebut kosong tidak ada kegiatan apa-apa," ungkap Sulamto.
Di lokasi itu juga terdapat tempat karaoke yang didirikan tanpa izin.
Kini rumah serta warung itu ditutup oleh sang pemiliknya yang berinisial S.
"Pemilik juga sudah menyadari kesalahan, akan ditutup tempat itu sendiri," jelas Sulamto.
Melansir Bangkapos.com, sebelumnya warung kopi dengan modus serupa juga telah ada di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh.
Saat warung kopi itu digrebek, seorang PSK tengah melayani pelanggannya tanpa busana.
"Warung kopi ini sudah sering diingatkan, dan kali ini tertangkap basah pelayan kopi lagi melayani urut dalam posisi tanpa busana," ujar Kasat yang langsung mengamankan pemilik warung dan wanita penghibur.
(*)