Di hari yang sama, dua nyawa lain juga melayang, yakni HR yang tewas di rumah istrinya di Kabupaten Tuban, Jatim; dan BY yang tewas di rumahnya di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil.
Pada Selasa, terdapat tiga nyawa yang berjatuhan.
MAS meninggal sekitar pukul 02.00 WIB, UM pada pukul 02.30 WIB di RSUD Bangil.
Adapun MT tewas di rumahnya di Desa Manaruwi, Kecamatan Bangil, pada pukul 07.00 WIB.
"Sementara itu, ketiga orang lainnya, AS, HP, dan AZ hingga saat ini tengah dirawat di RSUD Bangil," ungkap Sukiyanto.
Ia menuturkan, terdapat delapan orang lain yang turut meminum miras itu, yakni Mawik, Joko, Unyil, Sinyo, Gofar, Boy, Aziz, Upik.
"Dari kedelapan orang ini kondisinya sehat. Hanya Mawik yang penglihatannya kabur, diduga dampak minum-minuman keras itu," tuturnya.
Saat ini, polisi sudah memeriksa dua saksi yang merupakan penjual miras.
“Kami sudah memeriksa saksi-saksi yang mengetahui peristiwa mabuk-mabukan seusai pesta hajatan warga Bangil," terang Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Rabu, dilansir dari Tribunnews.
Dia menjelaskan, polisi juga menunggu keterangan dari tiga korban yang selamat setelah menenggak miras oplosan.
"Sementara saksi korban yang sedang dirawat di rumah sakit, belum bisa diminta keterangannya,” imbuhnya.
Baca Juga: Tinggalkan Surat Wasiat, Kematian Bocah SMP di Kebumen yang Ditemukan Tewas di Sungai Janggal
Polisi sudah mengamankan barang bukti berupa bekas botol miras.
Botol tersebut kini sedang diuji di laboratorium.
Nantinya, dari pengujian ini, akan diketahui jenis zat dalam miras oplosan yang mengakibatkan tujuh warga meninggal.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul KRONOLOGI 7 Orang Warga Tewas Bergiliran saat Pesta Pernikahan di Jawa Timur, Awalnya Korban Lemas
(*)