ABK yang sudah meminum susu ternyata masih mengalami mual dan diminta oleh AN untuk meminum air kelapa.
Beberapa saat setelahnya, ABK mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke RS Elisabeth, Kota Semarang.
Irwan juga menuturkan bahwa AN melakukan hubungan seksual dengan ABK setelah korban meminum miras.
Kecurigaan dokter soal kejang-kejang korban
Irwan menjelaskan, AN membawa ABK ke RS dengan bantuan sejumlah tetangga indekos. "Tersangka sempat menghubungi keluarga korban dan memberi tahu bahwa korban berada di rumah sakit.
Setelah itu, tersangka kembali ke indekos," katanya.
ABK kemudian mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis malam dan dimakamkan di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (20/5/2023) siang.
Irwan mengungapkan, dokter yang menangani ABK menaruh curiga dengan korban yang mengalami kejang-kejang ketika tiba di RS dan meninggal dunia beberapa saat setelahnya. Menurut dokter, kondisi seperti itu biasanya dialami oleh orang yang keracunan. Dugaan ini kemudian disampaikan ke polisi.
Jenazah ABK selanjutnya diautopsi pada Jumat (19/5/2023) atas persetujuan pihak keluarga.
Dari situlah, polisi mendapati temuan bahwa ABK mengalami asfiksia atau gagal napas, mati lemas, dan keracunan.
Polisi juga melakukan pemeriksaan mikrobiologi, patologi anatomi, dan toksikologi untuk meneliti jenis racun yang diduga menyebabkan ABK meninggal.
"Keterangan tersangka, tidak ada campuran (dalam minuman keras).
Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik untuk memastikan," tutur Irwan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Terungkap, Identitas Pelaku Pembunuhan Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Ternyata Seorang Mahasiswa (*)