Grid.ID - Kasus pembunuhan terjadi di Indramayu dan korbannya adalah ibu dari anggota DPR RI Bambang Hermanto.
Ibu anggota DPR RI itu tewas di tangan asisten rumah tangga (ART) yang baru bekerja selama 2 bulan.
Kondisi korban saat ditemukan terlihat miris, motif pelaku diduga karena sakit hati.
Berikut kronologi lengkap kasus pembunuhan ART kepada ibu anggota DPR RI yang dirangkum Grid.ID dari Tribunnews.com.
Kronologi Penemuan Jenazah
Kasus meninggalnya Iin Casinih (62) membuat warga di Blok Kedongdong, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terkejut.
Kasus ini terungkap setelah anaknya, Adam Bachtiar yang juga adik kandung Babang Hermanto mendatangi rumah Iin pada Kamis (25/5/2023) sekira pukul 20.00 WIB.
Namun saat akan masuk, pintu rumah terkunci dan lampu penerangan dalam kondisi mati.
Setelah beberapa kali diketuk, ia tak mendapat jawaban dari ibunya.
Karena curiga, ia memanggil Johana (42), pembantu di Rumah aspirasi Bambang Hermanto.
Keduanya kemudian membuka paksa jendela rumah tersebut.
Ketika tiba di rumah, keduanya kaget melihat Iin Casini ditemukan terkapar tak bernyawa.
Korban Casinih saat ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat serta mulut dilakban.
Bagian kepala hingga wajah korban dililit dengan handuk.
Sedangkan kedua tangan korban diikat ke depan sehelai kain.
Dari hasil visum, kata dia, terdapat luka memar di bagian wajah serta patah tulang di bagian dada dan iga.
Korban diduga dibekap dan ditekan di bagian dada sehingga korban kekuarangan oksigen.
Melihat kondisi ibunya, ia pun langsung melaporkannya kepada polisi dan kabar meninggalnya Casinih pun tersebar.
Baca Juga: Kasus Ancaman Pembunuhan Band Radja, Pelaku Sudah Disidangkan
Polisi pun lantas bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian dan memeriksa enam saksi hingga akhirnya pelaku pembunuhan tersebut menjurus kepada tersangka T.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi pun berhasil menangkap pelakunya yang berinisial T.
Pelaku ditangkap di Bandung saat melarikan diri.
Tak ada perlawanan dari pelaku saat ditangkap polisi.
"Kurang dari 24 jam tepatnya hari ini pukul 11.00 WIB, kami dari tim gabungan Ditreskrimsus Polda Jabar dan Satreskrim Polres Indramayu berhasil mengamankan tersangka T," kata Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, Jumat (25/5/2023).
Menurut Fahri pelaku merupakan seorang pembantu di rumah korban.
"Jadi T ini adalah orang yang biasa disuruh untuk bersih-bersih di dalam rumah korban," ujar Fahri.
Motif Pelaku karena Sakit Hati
Peristiwa pembunuhan tersebut disebut polisi dilatarbelakangi sakit hati pelaku terhadap korban.
Baca Juga: Tante Istrinya Minta Dinikahi, Pria Ini Nekat Habisi Nyawa Selingkuhannya dengan Cara Kejam Ini
"Motifnya dari keterangan awal itu sakit hati, penyebabnya belum tahu. Tapi pemeriksaan awal itu karena sakit hati," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompomelalui sambungan telepon, Jumat (26/5/2023).
Saat ini, kata dia, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Indramayu.
"Masih didalami," katanya.
Berdasarkan informasi pelaku sakit hati karena kerap dimarahi korban.
Pelaku mengaku bila dirinya kkerap dimarahi saat sedang bekerja hingga dirinya emosi dan akhirnya menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Pembunuhan tersebut menurut pengakuan pelaku kepada polisi terjadi Rabu (24/5/2023).
Kesediahan Bambang Hermanto
Raut kesedihan Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Hermanto tak bisa disembunyikan atas meninggalnya sang ibu.
Ia terlihat menangis saat menggotong keranda berisikan jenazah ibundanya, Jumat (26/5/2023).
Baca Juga: INNALILLAHI, Uya Kuya Dapat Ancaman Pembunuhan, Begini Isi Chat Mengerikan dari Sang Pelaku
Bambang Hermanto bahkan berada di barisan terdepan.
Pantauan Tribuncirebon.com di rumah duka di Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indamayu, raut wajah kesedihan nampak jelas dari politikus Partai Golkar tersebut.
Sejak mengetahui kabar duka ibundanya, air matanya terus mengalir.
Tangis Bambang Hermanto bahkan pecah saat jenazah ibundanya tiba di rumah duka setelah diautopsi.
Air mata itu terus mengalir bahkan saat keluarga dan tamu yang hadir mensalatkan jenazah.
Derai air mata Bambang bahkan semakin mengalir deras ketika ia melihat wajah ibundanya untuk terakhir kali yang sudah terbalut kain kafan.
Bambang Hermanto mengatakan, dia berada di luar kota pada saat kejadian.
"Saat mengetahui ibu saya meninggal dunia, saya langsung balik ke rumah dan sampai pukul dua malam," ujar Bambang kepada Tribuncirebon.com di rumah duka, Jumat (26/5/2023).
Bambang Hermanto menceritakan, saat itu di lokasi kejadian sudah banyak polisi, termasuk Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar.
Malam itu, Kapolres Indramayu bahkan memimpin langsung olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saya juga kurang tahu pada saat itu bagaimana kondisi ibu saya. Yang jelas ibu saya meninggal dunia tidak wajar," ujar dia.
Bambang Hermanto sangat berharap pihak kepolisian bisa secepatnya mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa ibu kandungnya tersebut.
Termasuk mengungkap motif yang dilakukan pelaku.
Bambang menceritakan, ibunya di rumah seorang diri saat kejadian.
Pihak keluarga juga tidak menemukan adanya barang-barang yang hilang, kecuali gadget milik korban.
"Yang hilang cuma hape," ucapnya.
Bambang Hermanto terakhir berkomunikasi dengan almarhumah pada Selasa (23/5/2023) sore.
Hanya saja komunikasi itu dilakukan hanya via chat.
Saat itu, Casinih hendak minta dipanggilkan orang untuk membantunya.
"Saya juga meminta maaf atas nama almarhumah bilamana ada kesalahan almarhumah yang disengaja maupun tidak disengaja," ujar dia.
(tribunjabar.id/ tribuncirebon.com/ Handhika Rahman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologis dan Motif Ibu Anggota DPR RI Dibunuh ART di Indramayu, Pelaku Baru Kerja 2 Bulan
(*)