Find Us On Social Media :

JANGGAL, Anak Pejabat Kemenhub yang Tewas Jatuh dari Lantai 8 Sekolah Sempat Kirim Pesan WhatsApp Aneh, sang Ayah Curiga Hal Ini

By Grid., Minggu, 28 Mei 2023 | 19:37 WIB

Siswa SMP anak pejabat Kemenhub yang tewas jatuh dari lantai 8 gedung sekolah kirim pesan WhatsApp aneh sebelum meninggal.

Grid.ID - Kasus tewasnya siswa SMP yang merupakan anak pejabat Kemenhub Dr. Benny Nurdin Yusuf masih menyisakan tanda tanya besar.

Sang ayah, Benny mengungkapkan kejanggalan yang ia temukan terkait meninggalnya sang anak.

Menurut Benny, anaknya tersebut sempat mengirim pesan WhatsApp pada ibunya sebelum ditemukan tewas, namun isi pesannya tidak lazim.

Seperti diketahui, seorang siswa kelas 2 SMP ditemukan tewas, diduga terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah, di Ujung Pandang, Makassar, Rabu (24/5/2023).

Menurut Benny, sang anak sangat dekat dengan kedua orangtuanya dan selalu mengirim pesan.

"Saya dengan istri dan keluarga besar saya tentu sangat sedih, sangat terpukul dengan kejadian ini."

"Karena saya tahu persis anak saya itu kesehariannya, kedekatannya dengan kami, dengan kakak-kakaknya, dengan orang tuanya saya tahu persis," paparnya, Sabtu (27/5/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.

Menurutnya, korban sangat sering berkomunikasi dengan keluarga menggunakan handphone-nya.

"Kalau anak saya ini pulang sekolah dijemput sama ibunya, makan berdua, nonton sama-sama pasti video call sama saya, artinya saya masih belum meyakini kejadian itu terjadi," lanjutnya.

Pria yang bekerja di Kementerian Perhubungan ini menganggap ada kejanggalan dalam kematian anaknya yang masih duduk di kelas 2 SMP.

"Saya masih melihat ada kejanggalan, tapi ini tentu ranah kepolisian kita harapkan bisa mengungkap," tuturnya.

Baca Juga: UPDATE Kasus Mutilasi Pria Bertato Naga di Solo, Temuan Golok Jadi Bukti Baru, Polisi Ungkap Motif Pelaku

Salah satu kejanggalan yang ditemukan yakni chat dari anaknya sebelum meninggal menggunakan bahasa yang sangat formal.

Ia menduga chat tersebut tidak diketikkan oleh anaknya, tapi oleh orang lain.

"Ya seperti ada chat, sebelum dia meninggal dengan kalimat yang menggunakan Anda."

"Saya pikir dengan kalimat tertata itu bukan kalimat anak saya," jelasnya.

Kejanggalan Lain

Keluarga menduga korban sempat dianiaya sebelum meninggal jatuh dari lantai 8 gedung sekolah.

Paman korban, Andy Setiadi meminta petugas kepolisian mengusut kasus kematian ini.

"Saya dan kami pihak keluarga minta pihak kepolisian mengusut kasus ini sampai tuntas, karena ada banyak kejanggalan," paparnya, Rabu (24/5/2023).

Menurut Andy, korban yang jatuh saat jam pelajaran sekolah ini meninggalkan barang-barangnya di tempat terpisah.

"Terakhir informasi saya dapat sepatunya ada di mushola, tasnya ada di kamar mandi, terpisah," bebernya.

Selain itu, posisi korban yang jatuh juga dianggap tidak wajar karena mengalami luka yang parah di bagian kaki setelah jatuh.

Baca Juga: Innalillahi, Ibu Anggota DPR di Indramayu Tewas Dibunuh ART, Ditemukan dalam Kondisi Mulut Dilakban

"Yang kita bingung biasanya kan kalau logikanya orang jatuh, pasti kepalanya yang paling parah juga ada pendarahan apa, ini kakinya yang hancur, telapaknya, terus tangan," tandasnya.

Ia juga mengungkap sejumlah luka memar yang ada di jasad korban dan menduga sempat terjadi penganiayaan.

"Sini (bagian kedua lengan) patah, tulang ekor juga, terus belakangnya itu memar biru-biru semua."

"Saya kurang tahu, tapi dari hasil yang saya foto ada semua itu biru-biru, badannya. Kukunya, ada kuku ibu jarinya sebelah kiri kalau tidak salah yang mau tercabut, terus kuku lainnya juga biru juga," pungkasnya.

Penjelasan Polisi

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi terkait tewasnya siswa SMP berinisial BNY (15).

Diketahui BNY tewas setelah terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah swasta di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Rabu (24/5/2023) siang.

Menurut, Mokhamad Ngajib pihaknya juga telah memeriksa hasil rekaman CCTV detik-detik tewasnya BNY.

"Berdasarkan informasi, salah satu siswa inisial B diduga jatuh dari gedung sekolah," kata Kombes Pol Ngajib kepada wartawan, Kamis (25/5/2023) pagi.

"Dari informasi itu kami sudah melakukan tindakan olah TKP dan juga pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada," tambahnya.

Kombes Pol Ngajib menjelaskan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Basman terekam memasuki tangga lift menuju lantai 8.

Baca Juga: Astaghfirullah, Berani Setubuhi Anak Gubernur Papua hingga Tewas, Inilah Tampang si Pelaku, Ngaku Kenal Korban Lewat IG!

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, kemudian juga kita mendapatkan barang bukti rekaman CCTV yang menyatakan kurang lebih pukul 09.30 Wita ada seorang anak naik di lift satu menuju lantai delapan," ujar Ngajib

"Dari situ, berdasarkan keterangan saksi-saksi, yang bersangkutan naik ke atap menggunakan tangga. Dari lantai delapan ada atap lagi," bebernya.

Dari rekaman itu, kata Ngajib, patut diduga bahwa yang bersangkutan (Basman) jatuh dari lantai delapan.

"Setelah itu, didapatkan lah penjelasan dari saksi yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih," ungkap jebolan Akpol 1995 ini

"(Bahwa) Tiba-tiba ada korban, setelah dilihat ternyata ada korban dan langsung dibawa ke rumah sakit. Ternyata sudah dalam kondisi meninggal dunia," ungkapnya.

Sosok Anak yang Pintar

BNY dikenal sosok siswa yang cerdas di mata keluarganya.

"Ini anak termasuk anak yang pintar," kata salah satu keluarga almarhum yang dihampiri saat jenazah tiba di RS Bhayangkara.

"Karakternya, pintar ini anak. Dia pernah juara satu lomba Matematika tingkat nasional. Pintar sekali ini anak," celutuk kerabat lainnya.

Ia pun tidak percaya jika BNY nekat mengakhiri hidupnya dengan kabar yang beredar, bunuh diri.

"Ini masih anak kemarin, masih sama dengan bapaknya. Masih polos sama kita-kita ini, masih anak-anak betul," sebutnya.

Baca Juga: MISTERIUS, Kronologi Meninggalnya Putri PJ Gubernur Papua Pegunungan di Kamar Kos, Sempat Alami Kejang-kejang

Anak Pejabat Kemenhub

Identitas siswa yang tewas terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah swasta di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar diketahui berinisial BNY.

BNY adalah siswa kelas delapan SMP di sekolah Islam swasta tersebut.

Ia merupakan putra dari Benny Nurdin Yusuf yang diketahui merupakan pejabat Kementerian Perhubungan.

Benny diketahui menjabat Kepala Subdirektorat Prasarana Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Jenazah BNY lebih dahulu dilarikan ke RS Akademis.

Selang beberapa saat, mayat dibawa ke ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

Rencananya, mayat BNY akan divisum oleh pihak Kedokteran Forensik.

Pantauan di ruang Forensik, sejumlah kerabat dan keluarga almarhum berdatangan di bagian belakang RS Bhayangkara itu.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa tewas setelah terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah swasta di Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Rabu (24/5/2023) siang

Siswa yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu, dikabarkan tewas setelah terjatuh hingga ke lantai dasar halaman sekolah.

Baca Juga: Putri PJ Gubernur Papua Meninggal Dunia di Kamar Kos Semarang, Unggahan Terakhir di Media Sosial Jadi Sorotan

Pantauan di lokasi, sejumlah personel kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Lokasi diduga tepat terjatuhnya siswa itu juga telah dipasangi garis polisi.

Belum diketahui kronologi insiden nahas tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kejanggalan Pesan WhatsApp yang Dikirim Siswa SMP Sebelum Jatuh dari Lantai 8, Ada Kata Tak Lazim

(*)