Grid.ID - Viral pengemis yang meminta-minta pakai scan barcode kode QR.
Pengemis ini sodorkan kode QR saat orang yang ia minta-minta mengaku tak punya uang receh.
Sontak hal ini pun menjadi sorotan.
Kejadian ini viral setelah beredar foto anak laki-laki yang ngemis pakai kode QR di media sosial.
Lembaga yang berkaitan pun curiga dengan adanya indikasi sindikat yang mempekerjakan anak-anak untuk menipu publik.
Seorang saksi yang menemukan anak tersebut, mengatakan bahwa pengemis mengeluarkan kode QR ketika diberi tahu seseorang jika mereka tak punya uang receh.
Dilansir dari menafn.com, QR kode mereka ternyata berfungsi.
Di mana uang itu akan masuk rekening seseorang.
"Awalnya kami ketawa, lalu kami cek QR code-nya berfungsi, dan ternyata memang ada, namanya diambil dari organisasi tertentu," kata saksi tersebut.
"Ada sindikat di balik kegiatan ini."
"Sindikat itu mengangkut para pengemis ini dengan mobil van, menempatkan mereka di jalanan, dan mengumpulkan mereka pada malam hari," kata pihak berwenang setempat.
Selain di Filipina, keberadaan banyak pengemis juga meresahkan di Malaysia.
Beberapa waktu lalu, seorang pengemis warga negara Indonesia (WNI) ditangkap saat beraksi di Malaysia.
Diberitakan surat kabar Malaysia Kosmo, Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) Malaysia menangkap 16 pengemis saat menggelar operasi ketertiban di Kuala Lumpur pada Selasa (21/3/2023).
Direktur Jenderal JKM Malaysia Norazman Othman melaporkan, petugas mendapati total uang yang dikumpulkan dari semua pengemis selama operasi mencapai 9.668 ringgit Malaysia (sekitar Rp 33 juta).
Dalam operasi tersebut diketahui salah satu pengemis yang tertangkap dalam operasi petugas JKM di Kuala Lumpur adalah warga Indonesia.
Disebutkan bahwa pengemis perempuan itu baru berusia 24 tahun.
Ketika ditangkap, pengemis asal Indonesia tersebut tengah menggendong bayi laki-laki berusia 17 hari yang lahir pada 14 Maret.
Perempuan itu ditangkap saat mengumpulkan sedekah di Masjid Jamek Kampung Melayu.
Kosmo! melaporkan, pengemis asal Indonesia tersebut mengaku sebenarnya telah dilarang oleh sang suami untuk mengemis. Namun, dirinya tetap melakukannya untuk bisa memperoleh uang tambahan.
Perempuan itu bercerita, dirinya bisa memperoleh uang hingga 100 ringgit Malaysia (sekitar Rp 340.000) per hari ketika mengemis.
Akan tetapi, dia mengatakan, setiap hari harus keluar uang 40 ringgit Malaysia per hari untuk membayar ongkos berangkat dan pulang dengan Grab.
“Saya dapat hampir 100 ringgit Malaysia sehari, tapi biaya transportasi ke sini (Masjid Jamek) dan pulang sampai 40 ringit Malaysia."
"Saya tidak suka duduk di rumah, suami saya tidak membiarkan saya mengemis, tapi saya melakukannya untuk mendapatkan lebih banyak uang," katanya.
Perempuan itu mengaku, dirinya masuk ke Malaysia secara ilegal pada 2019.
Sebelumnya, dia pernah dipulangkan ke Indonesia pada 2018 setelah ditahan oleh petugas imigrasi di sekitar Kuala Lumpur.
Dalam operasi tersebut, petugas JKM Malaysia juga mendapati pengemis tua yang diyakini menyamar sebagai penyangdang tunanetra.
Menurut Sinar Harian, JKM melihatnya berkeliaran di sekitar Masjid India dengan tongkat dalam keadaan mencurigakan dan membuntutinya.
Setelah melihat petugas JKM, pria itu ternyata mulai berjalan pergi dengan cepat.
JKM menyatakan bahwa pengemis yang ditangkap akan direhabilitasi dan dilepaskan kembali ke masyarakat setelah mereka mandiri.
Direktur Jenderal JKM Malaysia Norazman Othman menegaskan, operasi seperti itu akan lebih sering dilakukan.
“Operasi ini akan kami intensifkan secara rutin dan terpadu, tapi perlu persiapan yang lebih matang. Upaya ini akan terus dilakukan dari waktu ke waktu dan target operasi berikutnya adalah bulan Ramadhan,” ucap dia.
Sementara itu, JKM mengimbau masyarakat untuk mengecek apakah oknum organisasi yang meminta uang itu mendapat izin dari pihak yang berwenang sebelum memberikan donasi kepada mereka.
JKM juga mendorong anggota masyarakat untuk melaporkan kegiatan mengemis lainnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengemis Ini Minta-minta Pakai Scan Barcode, Sebuah Fakta Terungkap saat Dicek Rekening Tujuannya
(*)