Grid.ID - Miris, seorang bayi 5 bulan meninggal dunia usai dibawa orang tuanya ke pasar.
Tak menunjukkan tanda sakit serius, bayi 5 bulan ini meninggal dunia secara tiba-tiba.
Begini nestapanya hati orang tua yang bayinya meninggal dunia padahal baru berusia 5 bulan.
Wanita berusia 30 tahun ini diuji dengan kehilangan putranya yang baru memasuki usia lima bulan.
Meski masih dalam keadaan sedih, ia tetap tabah menasihati ibu-ibu tentang bahaya batuk berdahak dan demam seperti yang terjadi pada anak kecilnya.
Melalui sharing di media sosial, ia menceritakan awal mula kesehatan putranya Muhammad Aydeen Maleeq menurun.
“Hari pertama tanggal 7 April pagi demam, batuk dan flu. Setelah berbuka puasa, kami membawanya ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan dan penyedotan gas untuk mengencerkan dahak," tulis sang ibu.
Dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan jika putranya hanya demam.
"Kali ini dokter bilang hanya demam dan diberi obat demam cair, obat batuk dan obat semprot hidung. Sementara tidak ada tes Covid-19," ujarnya.
Ia pun tampak tenang setelah diberi penjelasan dokter.
Namun ibu tersebut merasa ada kejanggalan saat perjalanan pulang ke rumah.
Pasalnya bayinya hanya ingin digendong dan tampak tidak nyaman.
"Setelah itu, dia tampak sedikit lega dan tidur dalam perjalanan pulang dari klinik. Saat pulang ke rumah, saat waktunya tidur, tiba-tiba merasa tidak nyaman dan selalu ingin digendong," ujarnya yang juga menyatakan bahwa anaknya tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam.
Bahkan suhu tubuh putranya tinggi di hari kedua setelah melakukan pemeriksaan ke dokter.
Putranya juga lebih sering tidur dan kurang nafsu makan.
Keesokan harinya (hari ketiga), putranya mulai tidur lebih lama dan kondisinya lebih baik karena hanya batuk-batuk saja.
Sang ibu tetap mengompres putranya dengan kain basah yang diletakkan di atas kepala dan di bawah tubuh untuk mencegah suhu tubuh kembali panas.
Wanita 30 tahun tersebut kembali pergi ke klinik melakukan pemeriksaan sesuai permintaan dokter.
“Setelah berbuka puasa, kami pergi ke klinik sesuai permintaan dokter. Sambil menunggu di depan klinik, dalam waktu 30 menit terlihat wajahnya sangat ceria seolah-olah sudah sembuh," ujar sang wanita.
Namun betapa kagetnya, putranya tiba-tiba sudah tidak bernapas.
“Di hari keempat, dia yang sering bangun pagi tiba-tiba bangun jam 9.45 pagi. Setelah bangun, bayinya seolah-olah sedang melamun dan tidak bahagia.
“Saat keluar rumah untuk menjemur pakaian, saya mendengar Maleeq batuk tapi setelah selesai menjemur, saya lihat dari jauh dia sudah tidak bernafas.
Berbagai cara telah dilakukan sang ibu untuk menyelamatkan putranya, namun hasilnya sia-sia.
"Saya mencoba menyetrumnya tetapi tidak ada reaksi. Saya menelepon suami saya dan bergegas ke rumah sakit dalam 10 menit di ruang gawat darurat, dokter memberi tahu saya bahwa kondisinya kritis 50/50 dan para ahli mengatakan dia tidak dapat diselamatkan," katanya.
Saat menceritakan kisah sedihnya, Nur Esyriffa Ahmad Zahidi saat dihubungi mStar mengatakan, laporan otopsi yang dilakukan pada 10 April belum diperoleh dan harus menunggu sekitar tiga bulan.
Menceritakan penyebab demam anaknya, pria yang bekerja sebagai pegawai itu mengatakan sebelum kejadian mereka pergi ke pasar untuk mencari kebutuhan lebaran.
“Kami hanya sebentar di sana, lokasinya tidak ramai karena kami berangkat lebih awal. Hanya saja ada orang yang memegang tangan dan menyentuh pipinya, tidak ada yang memegang atau menciumnya.
“Siapa sangka, Maleeq akan demam dan meninggal pada 19 Ramadan (10 April) saat usianya 4 bulan 3 minggu.
“Lagi pula nafas Maleeq tidak mengeluarkan suara 'parau', tapi batuk yang dialami cukup parah, bahkan semua gejalanya mulai muncul setelah demam di hari kedua,” ucap orang tua Maleeq.
Maleeq adalah anak pertamanya setelah dua bulan menikah pada 11 Februari 2022.
Baca Juga: Dahak Susah Keluar dari Tenggorokan? Coba Atasi dengan 6 Bahan Alami Ini
Saat putranya meninggal, wanita asal Melaka mengatakan ia dan suaminya hampir tidak bisa tidur karena merindukan mendiang.
Bahkan, ia bermimpi seolah-olah mendiang anaknya masih hidup.
“Mimpi itu seperti hantu yang masih hidup dan saya tetap merawatnya seperti biasa. Baru bangun dari tidur, saya menangis sedih".
"Suamiku tidak pernah bermimpi. Tapi suami saya selalu merindukan almarhum, kami berdua akan mengunjungi makam almarhum seminggu tiga kali," ujarnya.
Kisah sedihnya ini pun langsung viral dan sudah dilihat lebih dari 700.000 pengguna TikTok.
Artikel ini telah tayang di laman TribunStyle dengan judul: Demam 3 Hari, Bayi Meninggal Dunia Sepulang dari Bazar, Ibu Masih Sering Mimpi: Dia Seolah Hidup (*)