Grid.ID - Inge Anugerah mengaku tidak pernah memegang uang selama menikah dengan Ari Wibowo.
Rupanya selaa menikah Ari Wibowo hanya memberikan nafkah untuk keluarga, namun tidak secara spesifik memberi uang untuk sang istri.
Hal ini membuat Inge Anugerah tidak punya tabungan saat memutuskan bercerai dengan Ari Wibowo.
Bahkan wanita 42 tahun itu mengaku tidak mampu untuk menyewa pengacara untuk membantu perceraiannya.
"Tapi di saat itu sebenarnya awalnya aku sendiri gak bisa membiayai diri sendiri untuk bayar pengacara. Jadi kalau seandainya aku punya tabungan mungkin aku bisa bayar lawyer sendiri," kata Inge saat ditemui Grid.ID di PN Jaksel, Senin (8/5/2023).
Selama ini Inge mengaku hanya diberikan kartu kredit dari suami.
Kartu kredit tersebut digunakan untuk membeli keperluan bualanan dan anak-anak.
Namun Ari Wibowo tidak pernah memberi nafkah untuk Inge sendiri.
"Kebutuhan rumah tangga (diberikan) untuk pribadi engga ada," ujar Petrus Bala Pattyona, kuasa hukum Inge Anugrah.
Baca Juga: Tengah Proses Cerai, Inara Rusli dan Inge Anugrah 'Dilamar' Richard Lee
Mengaku tidak punya uang, siapa sangka Inge Anugrah lahir di keluarga yang berkecukupan.
Ia bahkan sempat mengenyam pendidikan di luar negeri sejak kelas 1 SMA.
Latar belakang pendidikan Inge Anugrah, istri aktor Ari Wibowo, ini bikin dokter Richard Lee takjub.
"(SMA) Kristen Ketapang. Tapi aku enggak SMA sih, SMA (kelas) 1 waktu itu zaman kerusuhan 1998, langsung aku diterbangin ke Kanada," kata Inge dikutip dari YouTube dokter Richard Lee.
"Enggak kenal siapa-siapa, langsung aja udah pergi," imbuhnya.
Mendengar hal tersebut membuat Richard spontan berkomentar.
"Berarti orangtua kamu orang mampu," tanya Richard.
"Mampu, syukur deh," jawab Inge malu-malu.
"Ya mampu, disekolahin langsung ke Kanada, bukan lagi Singapura loh," kata Richard kemudian sambil tertawa.
Melanjutkan ceritanya, Inge mengaku di Vancouver, Kanada dia tidak hanya menyelesaikan bangku SMA tapi juga sekaligus kuliah S1 Psikologi.
Dianggap terlalu lama hidup di luar negeri, setelah lulus S1 yang diselesaikannya selama 3,5 tahun, orangtua Inge memintanya pulang karena dia satu-satunya anak perempuan dalam keluarga.
"Karena udah kelamaan, dari SMA (kelas) 1 belum abis udah di kesanain (ke Kanada), mama papa bilang 'pulang dong, pulang dong,'" tutur Inge.
"Aku kan satu-satunya anak cewek, (diminta pulang) 'mama kedinginan kalau ke sana pas winter, enggak kuat," lanjutnya.
Tapi karena belum ingin pulang ke Indonesia, Inge mencari cara untuk bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri.
"Aku masih belum mau pulang, masih pengin belajar," ucap Inge.
Akhirnya Inge memutuskan pindah negara lain yang memiliki kemiripan seperti Vancouver sebagai kota yang disebut kota paling layak huni.
Melbourne kemudian dipilihnya sebagai kota tempat tinggal berikutnya untuk melanjutkan sekolah S2.
Di sana Inge mengambil jurusan early childhood education for kids with special needs dan selesai dalam waktu 1,5 tahun.
Berbeda dengan di Vancouver di mana Inge sama sekali tidak memiliki pekerjaan sampingan karena negara tersebut melarang siswa internasional bekerja, di Melbourne, Inge memiliki pekerjaan sampingan.
"Di Vancouver international student enggak boleh (kerja). Di Australia aku kerja," jelas Inge.
"Jadi bener-bener ngabisin duit orangtua banget di Kanada ya," kata Richard usai mendengar cerita Inge.
Inge hanya bisa tertawa dan terpaksa menyetujui pernyataan Richard Lee.
"Wah, ya, ," ucap Inge diiringi tawa. Setelah lulus kuliah, Inge bercita-cita bisa membangun sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus.
Kini di tengah proses perceraiannya dengan Ari Wibowo, Inge yang sudah bertahun-tahun fokus sebagai ibu rumah tangga, berharap impian itu suatu saat bisa terwujud.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inge Cerita Latar Belakang Pendidikan, Richard Lee: Orangtua Kamu Orang Mampu"
(*)