Grid.ID - Belakangan viral momen evakuasi pria obesitas di Tangerang yang memiliki bobot 300 kg.
Saking besar dan berat, Muhammad Fajri dievakuasi menggunakan forklift.
Sebelum Muhammad Fajri, sosok bocah obesitas bernama Arya Permana ini juga sempat viral.
Di tahun 2016, video Arya Permana yang memiliki berat badan fantastis menyita perhatian publik.
Saat usianya 10 tahun, Arya bahkan harus putus sekolah karena ia tidak kuat berjalan.
Sehari-hari, kegiatannya hanya berbaring sambil menonton televisi.
Belum lagi kebiasaan makannya yang melebihi batas normal.
Kala itu Arya bisa menghabiskan 6 bungkus mi instan dala sehari.
Alhasil bobot tubuhnya yang kala itu mencapai hampir 190 kg.
Setelah viral dan tidak bisa lagi menopang tubuhnya, Arya akhirnya menjalani perawatan.
Dengan bantuan dari tim dokter serta Ade Rai, pelatih olahraganya yang juga binaragawan ternama, Arya berhasil menghilangkan setengah berat badannya.
Setelah menjalani perawatan selama 3 tahun, penampilan Arya pun berubah drastis.
Dalam bideo yang diunggah Ade Rai pada 9 Januari 2020, memperlihatkan Arya yang kini sudah memiliki tubuh normal.
Pada video tersebut nampak Ade Rai tengah menjadi instruktur fitnes Arya saat masih mengalami obesitas hingga kondisinya saat ini.
Pada unggahan itu, Ade Rai mengaku senang melihat kondisi Arya saat ini.
Hanya saja, Ade menyebut suksesnya Arya saat ini bukan hanya karena dia semata.
Melainkan karena pola perilaku Arya, keluarga, dan dukungan medis.
Ia juga ingin berkontribusi mengurangi angka obesitas yang selama ini menjadi pemicu penyakit kronis dan kematian dini.
Baca Juga: TERKEJUT! Melalui Hasil Pemeriksaan, Solois RAIN Disebut Pra-Obesitas
"Saya sekedar memotivasi saja sebagai bagian dari orang-orang yang peduli akan perilaku sehat," ujar Ade Rai seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Minggu (10/6/2023).
Ingin kasus Arya jadi pelajaran
Ade ingin cerita Arya menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia.
Ia pun berharap anak-anak Indonesia mempunyai keluarga yang mampu mempengaruhi secara positif.
Sehingga, anak-anak dengan senang hati meniru peeilaku hidup sehat dan lingkungannya.
Ade Somantri, ayah Arya, mengakui jika Ade Rai merupakan salah satu orang yang mendampingi anaknya.
Setiap kali kontrol ke dokter di Bandung, Ade kerap membawa putranya mampir ke tempat fitnes binarawan kondang tersebut.
"Kadang sama om Ade, kadang sama pegawainya," kata Ade ditemui baru-baru ini.
Arya bahkan sempat diberi barbel oleh Ade Rai untuk berlatih sendiri di rumah.
Baca Juga: Endoskopi Bariatrik! Kabar Baik Bagi Penderita Komplikasi Obesitas dan Fatty Liver
Ade pun bersyukur putranya itu menurut untuk diarahkan, baik oleh keluarga maupun dokter yang menangani.
Termasuk juga saat diarahkan untuk berolahraga.
Jauhi makanan manis hingga operasi
Aria yang kini duduk di bangku SMP itu semakin sering tersenyum dan tertawa, juga gemar berolah raga.
Pipinya semakin tirus dan dia semakin bersemangat melakukan sejumlah aktivitas, sebut saja jalan sejauh 2 kilometer dan mengendarai sepeda motor.
Penurunan berat badan Aria ditempuh dengan berbagai upaya, di antaranya memjauhi makanan manis, menjaga pola makan, hingga operasi penyempitan lambung.
Arya diketahui telah menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017 lalu.
Itu yang menyebabkan Aria saat ini gampang kenyang. "Lambungnya hanya disisakan 30 persen dari ukuran semula," ujar Ade.
Kini gemar berolahraga
Selang waktu kemudian, berat badan Arya turun 107 kilogram dari 192 kilogram menjadi 85 kilogram.
Ia bahkan mampu melakukan kegiatan yang dia sukai seperti berenang hingga bermain sepakbola.
"Sekarang sering renang dan main sepak bola. Kadang renang di Green Canyon Karawang," katanya.
Menurunnya berat badan Arya meninggalkan gelambir di tubuhnya.
Arya kemudian menjalani operasi untuk menghilangkan gelambir di RSHS Bandung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah Obesitas Arya Permana Turunkan Bobot 109 Kg, Ade Rai: Agar Jadi Pelajaran"
(*)