Grid.ID - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengemukakan pentingnya dialog sosial untuk mewujudkan keadilan sosial bagi para pekerja dan buruh di era ekonomi digital dan hijau saat ini.
Dialog sosial yang kuat dan berkelanjutan juga penting untuk memastikan pelindungan hak-hak pekerja, menciptakan lingkungan kerja yang adil, serta menjaga keselarasan antara kebutuhan bisnis dan kesejahteraan pekerja.
Pembahasan tersebut dibahas oleh Menaker Ida di sela-sela Konferensi Perburuhan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-111 di Jenewa, Swiss, Selasa (13/6/2023).
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan dialog sosial di Indonesia dan melibatkan semua pihak dalam pembuatan kebijakan ketenagakerjaan yang berdampak positif bagi pekerja dan pengusaha melalui dialog yang inklusif dan komprehensif,” kata Menaker Ida melalui keterangan pers yang diterima Grid.ID, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Kemenaker Optimistis UU Ciptaker Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Menaker menambahkan, dalam mewujudkan keadilan sosial bagi semua pekerja dan buruh di Indonesia, seluruh stakeholders juga harus terus-menerus memperkuat kolaborasi dan sinergi.
“Dengan begitu, kami dapat memastikan terwujudnya kepatuhan hukum ketenagakerjaan yang selaras dengan prinsip-prinsip kerja layak dan standar ketenagakerjaan, baik standar yang berlaku secara domestik maupun internasional,” kata Menaker Ida.Sebagai informasi, agenda ILC tahun ini mengusung tema "Memajukan Keadilan Sosial (Advancing Social Justice).”
Selaras dengan tema tersebut, Menaker Ida pun mengajak delegasi Indonesia untuk terlibat aktif mendiskusikan isu keadilan sosial secara global dan merumuskan standar ketenagakerjaan baru, termasuk isu pemagangan berkualitas yang telah menjadi topik penting sejak konferensi tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kemenaker Inisiasi Program Industri Kelapa Sawit Bebas Pekerja Anak
Adapun delegasi Indonesia yang hadir dalam forum tersebut terdiri dari perwakilan pekerja dan buruh, pengusaha, serta jajaran pemerintah.“Pemagangan berkualitas juga harus menjadi fokus perhatian kita. Karena Kami percaya bahwa pemagangan yang baik dapat membantu meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan pekerja untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujar Ida.
Selain itu, Menaker Ida juga mengajak delegasi tersebut untuk menyukseskan pencapaian the ILO Centenary Initiatives on Future of Work dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.Dengan demikian, Menaker Ida berharap semua delegasi Indonesia yang hadir dapat mengambil manfaat maksimal dari persidangan ILC, serta menyerap hasil diskusi dan kesepakatan yang dcaiapi untuk memajukan keadilan sosial dan kesejahteraan pekerja di seluruh dunia, terutama Indonesia.