Grid.ID - Putri Ariani kini tengah menjadi sorotan masyarakat dunia usai raih golden buzzer di ajang America's Got Talent dari Simon Cowell.
Keberhasilan Putri Ariani di kancah internasional itu pun menyedot perhatian seluruh Indonesia di berbagai kalangan.
Masyarakat Indonesia hingga para pejabat ikut bangga dengan prestasi yang diperoleh Putri Ariani.
Padahal sosok Putri Ariani sempat diremehkan saat mengawali kariernya di Indonesia.
Ia sempat beberapa kali kalah dalam perlombaan menyanyi saat masih kecil.
Kondisinya yang tunanetra juga tak jarang mendapat cemoohan dari sebagian orang.
Meski begitu, Putri tak lantas menyerah untuk berjuang.
Ia melawan semua rasa sakit dan menjadi pembuktian kesuksesannya saat ini.
Kini, pujian demi pujian diterima oleh Putri dari berbagai arah.
Namun siapa sangka, rupanya Putri Ariani memiliki masa lalu yang cukup pilu.
Semasa kecil, ia sempat lupa napas hingga dilarikan ke rumah sakit.
Hal itu juga menjadi awal mula dirinya kehilangan penglihatan.
Pasalnya, Putri Ariani juga sempat menyinggung soal kesalahan dokter yang mengobatinya kala itu.
Kepada Deddy Corbuzier, penyanyi 17 tahun itu menceritakan masa lalunya itu.
Ia mengaku lahir prematur, sehingga organ tubuhnya belum tumbuh sempurna.
Kendati begitu, ia masih bisa melihat hingga berusia 3 bulan.
Hal ini terungkap lantaran sang ibu menyebut Putri kecil dapat merespon cahaya kala itu.
"Sebenarnya waktu lahir itu 6 bulan (prematur), bisa (melihat) harusnya, tapi nggak ingat karena masih bayi," ucap Putri dikutip Grid.ID dari YouTube Deddy Corbuzier, pada Rabu (14/6/2023).
Ia lantas menceritakan kejadian pilu yang menimpanya dulu.
"Katanya tu harusnya bisa karena matanya normal tapi kena retinopathy of prematurity karena Putri dulu lahir prematur dan organ belum terbentuk dengan sempurnya," ungkapnya.
Perempuan asal Riau itu juga mengaku sempat lupa napas saat kecil dulu.
"Dulu aja paru-paru juga masih bolong. Dulu emang sering lupa napas loh," aku Putri.
Hal itu dibenarkan oleh ibu Putri Ariani, Reni Alfianty.
"Dari baru lahir sampai 1 bulan harus standby suster harus dibangunin suster karena prematur," papar Reni Alfianty.
Putri juga mengaku selama 3 bulan berada di inkubator.
Namun setelah umur 3 bulan, ia mendadak tak bisa melihat.
"Dari umur 3 bulan (tidak melihat) sebelumnya bisa harusnya," ucap Putri.
Reni kembali menceritakan kejadian dulu yang terjadi.
"Pertama kali keluar lihat cahaya masih respon pas keluar dari inkubator kayak katarak gitu, tapi bukan," paparnya.
Putri pun kembali menjelaskan cerita sang ibu.
"Habis itu dibawa ke Singapur ternyata kata dokter di sana udah telat. Kalau yang Putri searching kalau masih stadium awal harusnya masih bisa. Kelebihan oksigen, jadi kesalahan rumah sakit sebenarnya," papar Putri.
Ia mengungkap penyebab tak bisa melihat karena adanya kerusakan pada matanya.
"Dibawa ke Singapur udah telat karena udah putus retinanya," pungkas Putri Ariani.
(*)