Ia merupakan lulusan Cambridge.
Bersama sang istri, dokter bedah plastik ini menempati rumah mewah bernilai 2 juta poundsterling (lebih dari Rp 37 miliar) di London Utara ketika tuduhan dibuat.
Brandford akhirnya mengakui 14 dari 18 dakwaan terhadapnya pada sidang pelanggaran Medical Practitioners Tribunal Service (MPTS) tahun lalu.
Dua dari empat sisanya kemudian ditemukan untuk dibuktikan.
Brandford melakukan aksinya antara 2019 dan 2020.
Pasien A yang menjadi salah satu korban mengatakan dia pergi menemuinya karena payudaranya yang besar menyebabkan rasa sakit dan masalah harga dirinya.
Dia mengiriminya pesan WhatsApp yang mengatakan dia bisa "memperbaikinya dan membuatnya mencintai tubuhnya."
Dia memberi tahu wanita kedua, Pasien B: "Saya orang Prancis, jadi sensualitas itu bagus. Anda sangat diinginkan dan seksi."
Mereka berhubungan seks di kliniknya pada 2019.
Branford mulai menemui Pasien C setelah dia menjalani operasi payudara dan melakukan hubungan seks dalam berbagai posisi di kliniknya karena mengetahui bahwa tidak disarankan bagi pasien untuk melakukannya kurang dari dua minggu setelah operasi.
Dia mengaku memiliki hubungan yang tidak pantas dengan Pasien A dan Pasien B tetapi mengatakan Pasien C juga ingin berhubungan seks dengannya.
Dia menyangkal mengetahui wanita itu rentan karena dismorfia tubuh Pasien A, rendahnya harga diri Pasien B dan kecemasan Pasien C.
(TribunStyle/ Amr)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Bermaksud Operasi Payudara, 3 Pasien Disetubuhi Dokter di Ruang Operasi, Mau Cantik Malah Ternoda
(*)