Grid.ID - Yogyakarta selalu jadi destinasi wisata yang dirindukan banyak orang, termasuk pencinta seni, budaya, dan sejarah.
Pasalnya, Yogyakarta yang dijuluki Kota Gudeg ini memang menyimpan banyak tempat wisata bersejarah yang cantik dan artistik. Salah satunya, Museum Ullen Sentalu.
Museum ini berlokasi di Jalan Boyong, Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Untuk mengunjungi museum ini, kamu bisa berkendara dari Malioboro menggunakan motor atau mobil, dengan jarak tempuh satu jam perjalanan.
Lalu, hal menarik apa saja yang bisa kamu temukan di Museum Ullen Sentalu? Ini bocorannya.
- Bangunan berkonsep artistik
Begitu melangkahkan kaki ke Museum Ullen Sentalu, kamu akan dibuat terpesona dengan arsitektur bangunan yang terlihat artistik. Di sini, kamu juga bisa melihat lanskap pegunungan yang cantik berpadu dengan aksen pahatan di dinding kanan dan kiri museum.
Bergeser ke bagian dalam, dekorasi museum tampak kental dengan nuansa istana Eropa abad pertengahan.
Tidak hanya rancangan bangunannya yang elok, museum ini juga dinilai menakjubkan karena benda-benda koleksi di dalamnya tertata apik, sehingga membuat nyaman setiap mata yang memandang.
Baca Juga: Sehari di Geopark Ciletuh, Ini Dia Itinerary yang Bisa Kamu Ikuti
- Peninggalan Kerajaan Mataram
Meski mengusung tema ala Eropa, museum ini menyimpan koleksi khas Tanah Air. Salah satunya, peninggalan Kerajaan Mataram Islam yang terdiri dari lukisan, alat musik tradisional, kumpulan foto, arsip surat, arca, hingga kain-kain batik. Semuanya disimpan dengan hati-hati dan ditata dengan sangat apik.
Selain Kerajaan Mataram, museum ini juga menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan pada masa Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman.
- Menyimpan makna mendalam
Nama Ullen Sentalu ternyata merupakan kependekan dari falsafah bahasa Jawa yaitu, Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku. Falsafah tersebut memiliki arti "terang adalah penuntun jalan kehidupan".
Usut punya usut, falsafah tersebut ternyata merupakan misi yang dilahirkan langsung oleh sang pendiri museum, yaitu keluarga Haryono.