"Memang, pertama kali saya bertemu dengannya, saya terkesan dengan penampilannya yang tampan dan elegan serta cara bercerita yang cerdas dan berpengalaman," jelasnya.
"Diasuh dan dicomblangkan oleh ibu mertua di belakang, kisah cinta kami berkembang dengan sangat cepat. Kurang dari 6 bulan kemudian, kami resmi menikah," paparnya.
Sebagai seorang pengantin, wanita tersebut dicintai dan dirawat oleh ibu mertuanya seperti seorang anak perempuan.
Dia selalu menyemangati:
"Aku hanya memiliki Thanh sebagai laki-laki, jadi bagiku, menantu perempuanku akan menjadi anak perempuan. Aku tinggal bersamamu tanpa mengkahwatirkan apapun. Apa pun yang kamu butuhkan,katakan saja padaku." jelasnya.
Dia selalu dekat, menepuk menantunya seperti itu.
Sebaliknya, setelah anak laki-lakinya menikah, dia menjalani kehidupan yang kering dan hambar, sangat kontras dengan saat mereka berdua dijodohkan.
Dia selalu menggunakan alasan sibuk dengan pekerjaan untuk pergi lebih awal dan pulang terlambat.
Bahkan ketika dia sampai di rumah, dia memakai laptop di ruang kerjanya, jarang menghabiskan waktu bersama istrinya.
Patah hati, saya mengajukan protes, tetapi dia beralasan:
"Itu tugasku. Kamu harus belajar menerimanya."