Grid.ID - Usianya masih 25 tahun, tapi pria ini sudah menjadi gembong narkoba kelas kakap.
Pria asal Thailand itu sempat buron dan lolos dari kejaran polisi namun akhirnya tertangkap.
Sebelum tertangkap, gembong narkoba itu ternyata pernah melakukan operasi plastik demi menghindari polisi.
Bahkan saat ditangkap, polisi syok melihat wajah pelaku sudah berubah drastis dan tak lagi bisa dikenali.
Pelaku itu bernama Saharat Sawangjaeng.
Setelah tahu sedang diburu polisi, Saharat segera melakukan operasi plastik supaya mirip oppa Korea.
Ia juga mengganti namanya menjadi Seong Jimin.
Pelaku ditangkap pekan lalu di sebuah kondominium di Bangkok.
Kepolisian Thailand, yang telah memburu pria berusia 25 tahun itu selama tiga bulan, mengatakan "tidak ada wajah aslinya yang tersisa".
Baca Juga: Pria Tampan ini Rela Oplas Agar Jadi Barbie Hidup, Habiskan Rp14 M, Foto Before dan After Bikin Syok
Polisi berhasil melacak Sawangjaeng dengan menelusuri peredaran ekstasi ke penjual dan pembeli lain di Bangkok.
Kepada polisi, para saksi menggambarkan Sawangjaeng sebagai "pria Korea yang tampan".
Sawangjaeng juga mengubah namanya menjadi nama orang Korea.
Dalam video penangkapan yang dirilis polisi, Sawangjaeng mengatakan ingin pindah ke Korea Selatan.
"Saya ingin memulai hidup baru. Saya bosan dengan Thailand," ujar gembong narkoba itu seperti dikutip Grid.ID dari SCMP.com, Jumat (23/6/2023).
Sawangjaeng didakwa melakukan impor ilegal narkotika.
Dia mengaku memesan MDMA--yang juga dikenal sebagai ekstasi--melalui situs gelap menggunakan mata uang kripto, kata polisi minggu lalu.
Sebelumnya, Sawangjaeng pernah ditangkap sedikitnya tiga kali.
Dalam salah satu insiden, dia ditahan atas tuduhan penyerangan.
Baca Juga: Kecanduan Perawatan Wajah, Masayu Anastasia Justru Ogah Lakukan Operasi Plastik, Ini Alasannya
Saat itu, polisi menemukan 290 pil ekstasi dan dua kilogram narkotika dalam bentuk cair.
Namun, Sawangjaeng berhasil lolos dari penahanan dan menjalani operasi plastik untuk menghindari polisi.
Mayor Jenderal Polisi Thailand, Theeradej Thammasutee, menjuluki Sawangjaeng sebagai salah satu penyebab utama epidemi MDMA Bangkok, menurut laporan The Straits Times.
"Dia adalah gembong narkoba yang mengimpor MDMA dari Eropa pada usia 25 tahun.
Kami percaya ada lebih banyak tersangka di luar negeri.
Kami akan melanjutkan penyelidikan," kata Thammasutee.
Sementara itu, dalam sebuah video, Sawangjaeng mengatakan narkoba yang dia impor sebagian besar dari Belanda.
Dia menambahkan, tidak mengetahui identitas orang yang berurusan dengannya dalam peredaran narkoba.
Diolah dari artikel di KOMPAS.com yang berjudul Gembong Narkoba Thailand Operasi Plastik Mirip Pria Korea demi Hindari Polisi
(*)