Grid.ID – Belakangan ini, kasus hubungan terlarang ibu dan anak (inses) di Bukittinggi tengah curi perhatian masyarakat.
Fakta mengejutkannya, hubungan inses ibu dan anak tersebut telah dilakukan selama 11 tahun.
Belakangan, berbagai fakta kasus hubungan intim anak dengan ibu kandungnya atau inses di semakin terkuak.
Tak main-main, diduga si anak dan keluarganya berasal dari lingkungan keluarga yang agamis.
Bahkan si pelaku diduga juga sudah membahayakan hingga ada ancaman menggunakan sajam pada keluarga dan adik kandungnya.
Diketahui selain ibu, orangtua laki-laki dan adik juga masih ada di lingkungan tersebut.
Anak tersebut selain intim dengan ibunya juga sering mengganggu adik perempuannya, bahkan sampai ada dugaan sering ngelem.
Akhirnya kini sang anak dimintakan untuk direhab dan dikarantina yang sudah berjalan selama 7 bulan
Fakta itu diungkap Ketua LSM Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid, Sukendra Madra. Pihaknya saat ini sedang mengkarantina anak tersebut.
Berdasarkan data yang dimiliki Sukendra, anak tersebut telah inses dengan ibu kandungnya sejak masih duduk di bangku menengah atas.
Saat ini, anak tersebut telah berumur 28 tahun. Kasus inses dengan ibu kandungnya itu baru terungkap seusai IPWL Agam Solid menerima laporan dari pihak keluarga.
"Anak yang melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya ini, sekarang sedang kami tangani. Saat ini anak itu telah kami karantina dan berjalan tujuh bulan," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023), di Bukittinggi.
Sukendra menyebut, pihaknya menangani kasus anak inses dengan ibu kandungnya itu, seusai pihak keluarga melapor.
Pasalnya, kondisi anak tersebut sudah mulai meluapkan emosinya ke pihak keluarga.
"Anak ini bisa kami karantina, karena ada laporan dari keluarga. Mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," terang Sukendra.
Seusai dikarantina, Sukandra menilai ada gejala gangguan kejiwaan yang dimiliki anak tersebut.
Dugaan tersebut terungkap saat Sukandra bersama pihaknya melakukan assessment atau pengecekan.
"Anak ini setelah kami cek, ada gangguan jiwa. Microsensorik otaknya kami duga sudah bermasalah. Ini terungkap saat kami periksa dengan metode-metode khusus," tutur Sukandra.
Lebih lanjut, Sukendra turut mengapresiasi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, karena telah berani membuka kasus ini dan bisa diketahui masyarakat luas.
"Kami selaku lembaga, memang sangat fokus untuk menangani kasus ini. Telah melapor ke wali kota, dan wali kota juga ikut menyumbangkan dana pribadinya untuk rehab anak tersebut," kata Sukandra.
Awal Mula Kasus Inses di Bukittinggi Terungkap
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengungkap kasus hubungan menyimpang antara anak dan ibu di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak.
Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).
"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.
Bahkan, Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.
Pasalnya, adik pemuda itu seorang hafiz Quran, lalu ibunya berkerudung besar. Orang tua laki-lakinya pun kata Erman masih ada.
"(Pemko Bukittinggi) sedang mengkarantina (pemuda itu), sudah masuk lima bulan berjalan," terangnya. (Tribun Padang).
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul TAK Cuma Inses dengan Ibu Selama 11 Tahun, Terungkap Pelaku Disebut Juga Bahayakan Adik