Sukendra menduga, kondisi pemuda ini disebabkan zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.
Yang bersangkutan telah mengaku sering ngelem sejak masih SMP.
Aktivitas tersebut membuat microsensorik otaknya jadi terganggu.
Lebih jauh pengaruhnya tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Pemuda itu kemudian melakukan persetubuhan dengan ibu kandungnya sejak SMA hingga sudah dewasa.
Ia juga sempat hendak menggauli adik perempuannya sendiri.
"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik."
"Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.
Sukendra menambahkan, pihaknya berusaha keras memberikan terapi kepada yang bersangkutan.
"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk."
"Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," pungkas Sukendra.