Grid.ID - Kasus hubungan terlarang alias inses ayah dan anak perempuan di Purwokerto kini jadi sorotan.
Kasus inses ayah dan anak di Purwokerto ini terungkap saat ditemukannya 4 kerangka bayi oleh warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Wanita berinisial E yang saat ini berusia 25 tahun adalah ibu dari empat kerangka bayi itu ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun.
Keberadaan ayah dari E saat ini masih belum diketahui pasca ditemukan kerangka-kerangka bayi tersebut.
Saat ini Satreskrim Polresta Banyumas memburu keberadaan ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi tersebut.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E.
"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka, namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya dikutip dari Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/6/2023).
Menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.
Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.
Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.
Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.
Nasib Salah Satu Bayi yang Selamat
T mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu ada yang diadopsi oleh warga Semarang.
Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.
Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.
"Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.
Kronologi Penemuan Kerangka Bayi
Sementara itu, tulang belulang 4 bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42).
Saat itu saksi mata, Slamet (50) diminta pemilik tanah untuk menggali tanah untuk menguruk bekas kolam ikan yang ada di dekatnya.
Lalu Slamet diminta oleh Prasetyo untuk menghentikan pekerjaan.
Pemilik tanah kemudian melapor ke polisi.
Polisi kemudian menyisir lokasi tersebut dan kembali menemukan tiga kerangka bayi.
Kerangka kedua ditemukan pada Selasa (20/6/2023).
Sementara kerangka ketiga dan keempat ditemukan pada Rabu (21/6/2023).
Prasetyo Tomo pemilik tanah mengatakan tulang belulang yang pertama ditemukan relatif utuh terbungkus kain.
Tulang belulang itu terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 cm.
"Saya niatnya waktu pertama ditemukan bisa dikebumikan secara layak," ujar Tomo.
"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas.
Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya."
"Kalau yang lainnya kelihatannya sudah lama dikubur," ungkap Tomo.
Ia bercerita kebun tersebut ia beli dari seseorang pada Maret 2023.
Sebelumnya di kebun tersebut ada beberapa kolam ikan.
"Rencana mau saya ratain dulu, belum ada biaya, kepenginnya dibenteng sekalian (yang berbatasan dengan sungai) pelan-pelan."
"Rencana mau buat kandang ayam atau kebun buah-buahan, buat hiburan aja," kata Tomo.
Namun setelah penemuan empat kerangka bayi tersebut, penataan kebun terpaksa dihentikan karena lokasi tersebut masih dipasangi garis polisi.
Terkait kasus tersebut, polisi mengamankan seorang perempuan muda, E (25), warga Kelurahan Tanjung ini ditangkap di rumah saudaranya di kecamatan lain di wilayah Banyumas pada Jumat (23/6/2023) dini hari.
E mengakui ia adalah ibu dari empat bayi yang ditemukan terkubur tinggal tulang di kebun.
"Informasi dia disuruh oleh seseorang, sedang kami dalami ini siapa, apakah pacar atau orang lain," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, di lokasi penemuan kerangka bayi, pada Jumat (23/6/2023).
Polisi juga belum dapat memastikan, apakah bayi tersebut merupakan korban aborsi atau dikubur setelah dilahirkan.
Baca Juga: GEGER Anak Setubuhi Ibu Kandung Selama 11 Tahun, Otaknya Rusak Gegara Kecanduan Hal Ini Sejak SMP
"Belum tahu, sedang kami dalami apakah ada aborsi atau pembunuhan.
Yang jelas dia mengakui itu punya dia," ujar Agus.
Agus mengatakan, keterangan E masih berubah-ubah.
"Pada saat diperiksa keterangannya masih berubah-ubah.
Yang bersangkutan dalam posisi syok, karena viral dan diketahui banyak warga sekitar," ungkap Agus.
E diketahui pernah menghuni gubuk di atas lahan penemuan kerangka bayi bersama sang ayah.
Diduga, tulang manusia yang ditemukan tersebut merupakan anak hasil hubungan gelap E dengan sang ayah.
Namun demikian, polisi harus menjalani pemeriksaan DNA untuk memastikan hubungan E dengan bayi yang sudah menjadi kerangka-kerangka tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Tak Semua Diaborsi, Hasil Inses Anak dan Ayah di Purwokerto Ada yang Diadopsi, Saat Ini Kelas 5 SD
(*)