Grid.id - Kerangka bayi ketujuh yang dibunuh lantaran jadi hasil inses di Banyumas, Jawa Tengah belum ditemukan.
Kerangka tersebut masih dicari oleh pihak kepolisian.
Polisi dibantu warga mencari kerangka tersebut di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas pada Jumat (30/6).
Kerangka lain ditemukan pada Senin dan Selasa minggu lalu dalam kondisi tak utuh dan tinggal serpihan.
Kapolsek Purwokerto Selatan, Kompol Puji Nurohman mengatakan, kerangka keenam ditemukan di kedalaman 30 sentimenter dan masih berada di lokasi yang sama dengan temuan kerangka-kerangka sebelumnya.
"Yang ke-6 ditemukan dibungkus kain merah dan seperti serpihan. Setelah ini (kerangka) akan langsung dibawa ke RS Margono Soekarjo, Purwokerto," kata Puji kepada Tribun Jateng, Jumat.
Puji mengatakan, dengan penemuan enam kerangka, kini tersisa satu lagi kerangka bayi hasil inses yang belum ditemukan.
Sebelumnya, tersangka Rudi (57) menyatakan telah mengubur tujuh kerangka bayi hasil inses dengan anak kandungnya sendiri.
Puji mengatakan, polisi akan terus melakukan penggalian lagi dan memastikan tempat Rudi menguburkan bayi anaknya tersebut.
Dari keterangan sejumlah warga sebelumnya lahan itu merupakan kolam ikan dan ada sebanyak tiga kolam.
Kemudian lokasi-lokasi yang menjadi temuan kerangka bayi, berada di pinggir kolam.
"Ada tiga kolam, itu kemarin yang ditemukan kerangka di pinggiran kolam," ujar S, warga sekitar yang tidak mau disebutkan identitasnya.
S mengatakan, Rudi kesehariannya tertutup. Dia mengatakan, Rudi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan memancing di sungai.
Guru spiritual
Polresta Banyumas telah menetapkan Rudi sebagai tersangka pembunuhan tujuh bayi hasil inses bapak dan anak yang dikubur di RT 01 RW 04 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Selasa (27/6) lalu.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan, tersangka mengaku, melakukan itu karena adanya bisikan dari guru spiritualnya.
Kepada polisi, Rudi bercerita, pada 2011 lalu dia bertemu dengan seorang paranormal atau yang dia sebut guru spiritual di Klaten.
Dalam pengakuannya ia bertemu dengan paranormal dan memberikan saran apabila ingin kaya harus melakukan persetubuhan dengan anak kandung sendiri.
"Bisikan itu supaya melakukan persetubuhan dengan anaknya sendiri dan apabila anak itu lahir supaya dibunuh dan dikubur.
Harus tujuh kali berturut-turut. Tapi hal ini akan dikaji lagi apakah karangan atau apa," ujar Edy Suranta saat konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa lalu.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kerangka Ke 6 Terbungkus Kain Merah, Polisi Terus Cari 1 Kerangka dalam Kasus Inses di Purwokerto
(*)