Grid.ID - FIFTY FIFTY lagi-lagi jadi pusat perhatian publik.
Ya kali ini FIFTY FIFTY diketahui tidak akan syuting musik video untuk soundtrack film 'Barbie' usai berseteru dengan agensinya, ATTRAKT Entertainment.
Dilansir dari Soompi pada Rabu (5/7/2023), seperti yang diumumkan sebelumnya pada bulan Mei, FIFTY FIFTY akan merilis lagu baru berjudul "Barbie Dreams" untuk soundtrack film Hollywood yang sangat dinantikan 'Barbie'.
Awalnya, FIFTY FIFTY dijadwalkan untuk syuting music video untuk film Hollywood 'Barbie'. Namun pada 4 Juli lalu, sebuah media Korea menyebutkan bahwa rencana tersebut gagal karena perselisihan FIFTY FIFTY yang sedang berlangsung dengan agensi mereka.
Menanggapi laporan tersebut, ATTRAKT Entertainment pun mengunggah sebuah pernyataan secara resmi.
ATTRAKT Entertainment membenarkan bahwa FIFTY FIFTY belum dapat merekam music video untuk soundtrack 'Barbie' dikarenakan salah satu anggota yaitu Aran sedang dalam proses pemulihan usai menjalani operasi.
"Benar bahwa saat ini, kami belum dapat merekam video musik untuk OST 'Barbie'. Anggota Aran sakit dan harus menjalani operasi, dan dia membutuhkan sekitar dua bulan untuk pulih, jadi kami tidak dapat menjadwalkan syuting video musik. Tapi kemudian situasi saat ini terjadi, jadi menjadi sulit [bagi kami untuk syuting video musik]." ungkap ATTRAKT Entertainment yang dikutip dari Soompi pada Rabu (5/7/2023).
Selain pemasalahan musik video untuk soundtrack film 'Barbie', FIFTY FIFTY diketahui telah membatalkan jadwal untuk tampil di KCON LA 2023 karena keadaan internal yang baru-baru ini diberitakan di media.
Awalnya FIFTY FIFTY akan tampil pada pada 19 Agustus 2023 mendatang.
Diketahui, FIFTY FIFTY sebelumnya juga dijadwalkan untuk memfilmkan dua iklan skala besar, termasuk satu dengan bintang olahraga terkenal, dan untuk tampil di variety show populer yang semuanya kini gagal.
Sebagai informasi, pada tanggal 23 Juni, ATTRAKT pertama kali mengumumkan kepada pers bahwa mereka telah mengetahui adanya pihak ketiga yang membujuk FIFTY FIFTY untuk secara ilegal melanggar kontrak eksklusif mereka dengan agensi tersebut.
Lalu empat hari kemudian, mereka mengajukan tuntutan pidana terhadap CEO The Givers Ahn Sung Il/SIAHN (yang sebelumnya bertugas memproduksi musik FIFTY FIFTY) karena penipuan, pelanggaran tugas, dan penghalangan bisnis.