Grid.ID - Cipto, pria obesitas berbobot 200 kg asal Tangerang kini tengah jadi sorotan.
Pria bernama lengkap Cipto Raharjo (45) ini dulunya merupakan seorang tukang ojek yang menjajakan jasanya untuk menghidupi diri dan keluarga.
Namun sayang, Cipto kini tak mampu lagi mengendarai motornya untuk sekedar mencari nafkah.
Ia mengalami obesitas sejak tahun 2015.
Warga Kelurahan Kunciran Indah, Pinang Kota Tangerang itu sempat menjadi tukang ojek pangkalan, tetapi kalah saing dengan tukang ojek lainnya.
Cipto jarang mendapatkan penumpang gara-gara kondisi tubuhnya yang terlalu besar.
Tak hanya itu, ia juga mengenakan pakaian tidak seperti orang pada umumnya.
"Dulu sempat jadi tukang ojek, tapi enggak ada ada yang mau, sebelumnya juga saya kerja jadi sopir bus antar kota antar provinsi," kata Cipto saat ditemui di kediamannya, Selasa (4/7/2023).
Apalagi, kini Cipto juga tidak bisa memakai celana karena tak ada yang muat.
"Saya juga kemana-mana pake sarung," katanya.
Cipto juga tidak mampu untuk berjalan selama sepekan terakhir.
"Saya obesitas begini sudah dari tahun 2015, tapi baru enggak bisa jalan seminggu terakhir ini," ujar Cipto Raharjo.
Diketahui, Cipto tinggal di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggir Jalan Sultan Ageng Tirtayasa.
Cipto terlihat hanya tergeletak di lantai dengan penyangga di bahunya.
Dia pun terlihat kesulitan untuk bernafas.
Kini kediaman Cipto tengah menjadi kerumunan masyarakat sekitar, yang hendak melihat langsung.
Kondisi Cipto Raharjo saat ini juga memprihatinkan.
Selain tak bisa beraktivitas normal, Cipto hidup dengan ekonomi yang terbatas alias dari keluarga tidak mampu.
Cipto bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan petak dengan ukuran sekira lebar lima meter dan panjang 20 meter.
Cipto kini hanya bisa tergeletak di kamar tidurnya dengan ukuran sekira 2x3 meter.
Baca Juga: INNALILAHI Jenazah Fajri Pria Obesitas Diangkat Pakai Forklift ke Liang Lahad
Bahkan, untuk pindah ke tempat tidur Cipto tak mampu melakukannya.
Terlihat, tubuh Cipto diganjal dengan papan dan tidur tanpa menggunakan alas, yakni langsung berada di lantai.
"Enggak bisa, sudah enggak bisa gerak lagi," tuturnya lirih.
Menurut Cipto, ia sempat mencoba untuk diet, namun usahanya itu gagal.
Akibatnya, Cipto pun kini tak nafsu makan karena sakit yang dialaminya.
"Kalau makan enggak nafsu lagi, ini saja dari pagi belum makan, karena gak nafsu," ucap Cipto Raharjo.
Cipto Dievakuasi ke RSUD Tangerang
Malam tadi, Cipto dievakuasi ke RSUD Tangerang.
Cipto dievakuasi menggunakan troli dari dalam rumahnya di Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang, sebelum diangkut dengan truk.
Evakuasi itu dilakukan oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang.
Komandan Regu (Danru) UPT Ciledug, Pos Pinang, Tajani mengatakan, evakuasi dilakukan menggunakan troli untuk mempermudah mengeluarkan Cipto dari dalam rumahnya.
Sebab, kondisi di dalam rumah Cipto cenderung sempit sehingga petugas tak mau mengambil risiko untuk menggotongnya.
"Jadi untuk evakuasi kami menggunakan troli, untuk menggeluarkannya itu dari kamar belakang," kata Tajani kepada wartawan di lokasi.
Setelah itu, petugas Dinas Damkar bersama warga saling bahu-membahu menggotong Cipto ke dalam truk.
"Jadi untuk menaikkannya, kami langsung gotong beramai-ramai. Setelah itu, dievakuasi ke rumah sakit dengan mobil truk," ucap Tajani.
"(Cipto) dibawa ke RSUD Kota Tangerang," tambah dia.
Tajani menyebutkan, pihaknya tak membutuhkan waktu lama untuk mengevakuasi Cipto.
Namun, petugas Dinas Damkar mengalami kesulitan lantaran banyak warga yang berkerumun untuk menyaksikan proses evakuasi tersebut.
"Prosesnya hanya 15 menit, tapi karena banyak warga, ramai, kami agak kesulitan. Sebenarnya untuk evakuasi itu susah-susah gampang karena kondisi orang yang juga udah lemah," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul, Bobot 200 Kg, Kisah Sedih Cipto Pria Obesitas di Tangerang Jadi Tukang Ojek Tak Dilirik Penumpang
(*)