Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.
"Kalau kakaknya pengusaha peternakan. Mas Aris ini setahu saya dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong."
"Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Mas Aris ini lebih dari cukup," ujar dia.
Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah.
Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi "keterbatasan" fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.
"Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu. Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja," ucap dia.
Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.
"Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke. Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke," tandas dia.
Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke.
Itu pun karena diajak teman.
"Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman. Bukan dari hasil ngamen atau ngemis. Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang," ujar dia.
Baca Juga: Pengemis di Pati Kantongi Rp150 Ribu Sehari, Pagi Berpangku Tangan Malam Mangku LC Karaoke!