Find Us On Social Media :

Pengemis Tajir di Yogyakarta Terjaring Razia, Penghasilan Seminggu Rp48 Juta

By Grid., Selasa, 11 Juli 2023 | 12:45 WIB

ilustrasi pengemis

Grid.ID - Seorang pengemis yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Yogyakarta ini viral.

Bukan tanpa alasan, sebab pengemis itu ternyata bukan fakir miskin karena memiliki harta fantastis.

Fakta terkuak kalau pengemis tajir itu bisa mengumpulkan uang sampai Rp48 juta seminggu dari mengemis.

Untuk membuat orang lain iba, ia sengaja menggunakan modus pura-pura lumpuh.

“Ada juga yang pernah kami tangkap itu punya rekening punya buku rekening Rp 48 juta di bank,” ujar Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad seperti dikutip Grid.ID dari TribunnewsMaker.com, Selasa (11/7/2023).

Ia menambahkan, Rp48 juta itu didapat pengemis dari mengemis dalam waktu 1 minggu.

Dia mengatakan, banyaknya pengemis yang beroperasi dikarenakan Yogyakarta merupakan kota wisata.

Bahkan, saat sepi wisatawan, pengemis bisa mendapatkan penghasilan dalam sehari Rp 500.000.

“Dari pengalaman yang kami dapat ya, itu kan pendapatan mereka itu paling kecil Rp 500.000 per hari." ujar Noviar.

Baca Juga: Videonya Karaoke Bareng LC Viral, Pengemis di Pati Ngaku Kapok, Ungkap Kejadian Sebenarnya: Baru Pertama Kali

"Itu dalam keadaan sepi." sambungnya.

"Kalau dikalikan 30 hari dia operasi sudah Rp 15 juta dia,” tambahnya.

Pengalaman Satpol PP DIY, pernah menghitung uang pengemis yang ada di kantong kresek totalnya Rp 27 juta.

“Dulu pernah kami tangkap di Malioboro itu, uang dalam kresek kita hitung Rp 27 juta uang pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000,” kata dia.

Noviar menambahkan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Satpol PP di tingkat kota maupun kabupaten untuk melakukan pengawasan adanya pengemis yang beroperasi di wilayah masing-masing.

“Tidak semua harus Satpol-PP provinsi. Satpol-PP kabupaten-kota sudah ada kerja sama dengan dinsos, diantarkan ke dinsos lalu ada tim asesmen, itu yang nanti memilah-milah,” ujar dia.

Untuk mengatasi pengemis yang beroperasi, Noviar berharap dengan peran serta masyarakat, agar mengusir pengemis jia beroperasi di lingkungan masing-masing.

“Harapan kami masyarakat juga ikut mencegah. Tidak hanya sekadar melapor." terangnya.

"Misal ada pengemis di wilayahnya, ya sudah diusir saja,” tutupnya.

Baca Juga: Kisah Pilu Badut Joni, Terpaksa Jadi Pengemis Demi Sesuap Nasi Usai Dibuang Orang Tuanya!

Pengemis Tajir Punya Cek Rp1,3 Miliar

Kisah pengemis tajir juga pernah ditemukan di Bogor pada April 2023 lalu.

Saat itu petugas dinas sosial mengamankan pengemis bernama Tini di jembatan Panaragan.

Saat ditangkap, Tini kedapatan memiliki cek Rp 1,3 Miliar.

Tak hanya itu, Tini juga memiliki tiga unit sepeda motor dan juga hewan ternak.

Petugas hafal, karena sebelumnya Tini pernah diamankan Dinsos Kota Bogor.

Namun setelah dipulangkan ke keluarganya di wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, wanita ini kembali mangkal menjadi gelandangan di bawah jembatan Panaragan sehingga akhirnya kembali diamankan Dinsos.

"Itu udah dua kali kita evakuasi, dua kali kita anterin ke rumahnya, terus balik lagi. Soalnya warga Kabupaten Bogor itu, Rumpin," kata Kabid Rehabilatasi Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin, Kamis (27/4/2023).

Saat pengamanan sebelumnya, kata dia, gelandangan Ibu Tini ini masih bisa diajak komunikasi secara normal.

Baca Juga: CANGGIH, Pengemis Ini Sodorkan Kode QR untuk Minta Uang, Terungkap Fakta Mengejutkan

Namun dalam pengamanan kali ini, yang bersangkut sulit diajak berkomunikasi diduga mengalami gangguan jiwa sehingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi.

Pada saat evakuasi sebelumnya, Tini juga kedapatan memiliki uang tunai Jutaan Rupiah.

"(Sebelumnya) Pernah itu ditemukan uang tunai juga, tetapi untuk buku tabungan segala macem karena selalu menyimpan di pinggang sebelah kanannya itu dijait, jadi yang kedua itu kita tidak sampai melakukan pengecekan ke arah situ, kita hanya melakukan penghitungan uang. Terakhir itu sekitar Rp 8 Juta," kata Dody Wahyudin.

Pada saat pengamanan sebelumnya tersebut, Tini sempat memberikan informasi bahwa uang Rp 8 Juta tersebut merupakan tabungan pribadinya.

"Jadi informasinya uang itu dibelikan sepeda motor, dibelikan ternak kambing di kampungnya di Kabupaten Bogor," kata Dody Wahyudin.

Hasil assesment pada pengamanan sebelumnya ini, kata dia, gelandangan Ibu Tini di kolong jembatan Panaragan tidak termasuk kategori warga miskin.

Karena gelandangan ini punya tiga unit motor dan punya rumah.

"Kalau dilihat dari assesmemt yang kedua (sebelumnya), perekonomiannya cukup mapan. Karena untuk sepeda motor pun ada tiga, rumahnya juga baru beres dibangun, ada hewan ternak juga. Dan sebenarnya ibu ini boleh dikategorikan bukan yang tergolong fakir miskin, tetapi memang profesi dan emang kelihatannya ada pembiaran dari keluarga," kata Dody.