Perlu diingat, setiap pasien memiliki kondisi yang unik, kondisi tersebut memengaruhi keputusan seorang pasien untuk melakukan operasi DBS.
Oleh karena itu, diperlukan evaluasi yang teliti oleh dokter spesialis saraf untuk memastikan pasien tersebut memenuhi syarat.
Berikut adalah beberapa kriteria pasien yang cocok untuk dilakukan operasi DBS pada pasien Parkinson:
1. Penegakan diagnosis penyakit ParkinsonPasien harus memiliki diagnosis Parkinson yang ditegakkan dengan jelas.
Tipe Parkinson yang lebih berat seperti Parkinson refraktori dapat menjadi indikasi untuk menjalani terapi DBS.
2. Telah maksimal dalam menggunakan obatPasien harus sudah mencoba dan memaksimalkan obat-obatan Parkinson yang tersedia dan tidak memberikan pengobatan yang memadai dalam mengontrol gejala, sehingga opsi bedah menjadi pertimbangan.
3. Tidak adanya efek samping yang signifikan dari obatPasien harus mampu mentoleransi efek samping dari obat obatan yang diberikan. Jika pasien tidak dapat mentoleransi efek samping terkait dengan obat-obat ini, maka opsi bedah bisa dianggap sebagai alternatif.
Baca Juga: Diduga Lakukan Penipuan Rp 5 Miliar, Mario Teguh Sempat Disomasi 3 Kali
4. Kondisi medis lain yang stabilPasien harus dalam kondisi kesehatan yang cukup baik dan tidak memiliki penyakit medis lain yang bertentangan dengan operasi DBS.
Pada pasien yang menderita penyakit medis lain seperti epilepsi yang tidak terkontrol atau terapi kanker sistemik, sebaiknya menunda operasi DBS ini.
5. Usia pasienUmur pasien yang direkomendasikan tidak lebih dari 75 tahun, namun demikian tetap diperlukan diskusi antara pasien, dokter, dan keluarga.
6. Kualitas hidup pasienPasien harus memiliki keinginan untuk memperbaiki kualitas hidup dan memperbaiki cara hidup sehat.