Sri membeberkan kronologi Nanda batal berangkat ke Jakarta sebagai Paskibraka mewakili Maluku Utara.
Hal itu bermula saat panitia seleksi Paskibraka Nasional dan Provinsi mengumumkan Nanda sebagai Paskibraka dari Maulu Utara pada 16 Mei di Aula Hotel Bolote, Sofifi.
Nama Nanda lolos mewakili Maluku Utara sebagai Paskibraka bersama siswa asal SMA K Dian Halmahera, Deril Tonga.
Sri menjelaskan, pada saat itu siswinya berada di urutan pertama dengan nilai tertinggi sebagai calon Paskibraka.
Setelah itu, Nanda menjalani serangkaian tes kesehatan di RS Umum Daerah Chasan Boesoirie, Ternate.
"Dari hasil medical check up kan ada 2 (keterangan) layak dan tidak layak, nah itu dilingkari dokternya sendiri (Nanda) layak untuk menuju Paskibraka nasional," jelas Sri.
"Sudah medical check up, selesai. Lalu, dengan kesimpulan bahwa Nanda layak menuju Diklat Paskibraka nasional di Jakarta," tambahnya.
Kejanggalan pembatalan Nanda Maulidya sebagai Paskibraka
Lebih lanjut, Sri membeberkan beberapa kejanggalan di balik pembatalan Nada sebagai Paskibraka.
Pertama, siswinya masih diminta menjalani melakukan medical check up, padahal sudah dinyatakan layak oleh dokter.
Permintaan tersebut datang dari pembina Paskibraka kepada orangtua Nanda.