Grid.ID - Kasus penemuan potongan tubuh menggegerkan warga Sleman, Yogyakarta.
Sebelum dibuang ke 5 lokasi berbeda, pelaku kasus mutilasi di Sleman ternyata sempat merebus bagian tubuh korban.
Identitas korban mutilasi di Sleman diketahui sebagai mahasiswa UMY asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung berinisial R (20).
R dibunuh dan dimutilasi oleh W (29) dan RD (38) yang dikenalnya lewat media sosial.
Pelaku pembunuhan dan mutilasi berhasil saat melarikan diri ke wilayah Bogor, Jawa Tengah.
Kenal di Media Sosial
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi menyebut pertemuan korban dan pelaku diawali dari perkenalan lewat media sosial.
Mereka bergabung di salah satu grup Facebook yang disebut polisi mempunyai aktivitas yang tak wajar.
"Mereka ini tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar," kata Endriadi kepada wartawan.
Baca Juga: Fakta Pelaku Pembunuhan Wanita di Klaten, Tubuh Ditemukan di Kamar Sementara Kepala di Ruang Tamu
Lalu pelaku W mengundang pelaku RD untuk datang ke Yogyakarta bertemu dengan korban berinisial R.
"Salah satu pelaku itu datang ke Yogya atas undangan atau ajakan pelaku lainnya untuk menemui korban," urainya.
Sesampainya di Yogya, pelaku berinisial W menjemput RD dan berkumpul di kos yang ditempat W di daerah Krapyak, Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.
"Mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan. Kemudian dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia," jelas Endriadi.
Menurutnya, kedua pelaku panik saat melihat R meninggal dunia hingga mereka berdua berusaha menghilangkan jejak dengan mutilasi mayat korban.
"Kemudian berniat untuk menghilangkan jejak peristiwa tersebut. Setelah korban meninggal dunia para pelaku panik kemudian melakukan upaya pemotongan atau yang kita kenal mutilasi," tandasnya.
Mutilasi Korban di Kamar Kos
Kombes Endriadi menerangkan, korban tewas dan dimutilasi oleh pelaku pada Selasa (11/7/2023).
Para pelaku memutilasi tubuh korban untuk menghilangkan jejak.
"Dipotong-potong bagian-bagian tubuh tersebut dimasukkan ke dalam plastik," ujar Kombes Pol FX. Endriadi dalam jumpa pers, Senin (18/07/2023).
Endriadi berkata, mutilasi tubuh korban dilakukan di kamar kos salah satu pelaku berinisial W di daerah Krapyak, Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.
"Lalu (setelah memutilasi tubuh korban) mereka sempat istirahat," tegasnya.
W diketahui sempat survei mencari lokasi untuk membuang potongan tubuh korban.
Setelah survei, W kembali ke kosnya.
Bagian Tubuh Korban Direbus
Usai mutilasi mayat korban, kedua pelaku sempat merebus beberapa bagian tubuh korban untuk menghilangkan jejak.
Bagian tubuh yang direbus adalah pergelangan tangan dan pergelangan kaki korban.
"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki, mereka melakukan, direbus. Untuk menghilangkan sidik jarinya. Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," ungkapnya.
Lalu keesokan harinya, kedua pelaku membawa potongan tubuh korban yang sudah dimasukkan ke dalam plastik untuk dibuang.
Kedunya berangkat berboncengan mengendarai motor.
"Di senja harinya mereka berdua kemudian menyebarkan potongan-potongan tubuh yang sudah dalam kantong plastik tadi, di antaranya kepala mereka kubur. Kemudian yang lainnya mereka sebar di perjalanan menuju tempat lokasi pembuangan," ucapnya.
Total ada 5 titik tempat pembuangan bagian tubuh korban.
Lokasi pertama di Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman.
Di lokasi tersebut polisi menemukan empat potongan tubuh yakni dua bagian kaki, satu tangan sebelah kiri dan dua bagian tubuh lain yang sudah tak terbentuk.
Lokasi kedua adalah kepala korban yang ditemukan di pekarangan wilayah Gimberan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
(Kompas.com/ Rachmawati)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Fakta Kasus Mutilasi Sleman, di Antaranya Pelaku Rebus Potongan Tubuh Korban
(*)