Find Us On Social Media :

KEPALA Sekolah di Ponorogo Ini Menangis Tersedu-sedu, Tak Ada Satupun Murid yang Daftar di Sekolahnya, Padahal Banyak Prestasi

By Grid., Rabu, 19 Juli 2023 | 13:11 WIB

KEPALA Sekolah di Ponorogo Ini Menangis Tersedu-sedu, Tak Ada Satupun Murid yang Daftar di Sekolahnya, Padahal Banyak Prestasi

Dalam keadaan haru, Evif Darmawanti terlihat menangis ketika menyadari bahwa SD Negeri 3 Babadan tidak menerima satu pun siswa baru selama masa PPDB berlangsung.

Bahkan Kitri Maharani, pengawas sekolah, harus berulang kali memberikan semangat dan membesarkan hati Evif dalam menghadapi situasi ini, dengan menegaskan bahwa masih ada harapan di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: INNALILLAHI, KA Brantas Tabrak Truk Tronton hingga Meledak di Semarang, Begini Nasib 615 Penumpang Termasuk Masinis dan Asisten!

Evif dan tim guru sekolah sebenarnya telah memprediksi bahwa hal ini mungkin terjadi.

Selain karena persaingan dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang baru saja berdiri, jumlah anak usia lulus taman kanak-kanak di Desa Babadan ini sangat terbatas.

Belum lagi, sekolah ini juga harus bersaing dengan dua SD negeri lainnya di desa yang sama.

Padahal, SD Negeri 3 Babadan telah mencatat prestasi yang gemilang di tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Tumpukan piala dan piagam penghargaan yang siswa peroleh dari berbagai bidang menghiasi lemari sekolah.

Namun, ternyata prestasi tersebut belum mampu mengubah keadaan, bahkan tidak ada satu pun siswa baru yang mendaftar ke sekolah ini.

"Memang kita sudah bisa memprediksi, karena kita sudah menghitung karena TK-nya sedikit. Kita sudah berusaha sekuat tenaga," ungkapnya.

Akibat tidak adanya murid baru, ruang kelas 1 di SD ini saat ini kosong dan akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan.

Meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan ini, proses pembelajaran untuk siswa kelas 2 hingga kelas 6 tetap berlangsung.

Data dari Dinas Pendidikan menyebutkan bahwa saat ini ada lima SD negeri di Ponorogo yang tidak mendapatkan murid.

Delapan SD lainnya juga terpaksa harus ditutup karena kekurangan siswa. Dari total 558 SD negeri, hanya ada 11 sekolah yang berhasil memenuhi pagu 28 siswa per kelas.

Kondisi ini menunjukkan tantangan serius yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah Ponorogo, khususnya dalam menarik minat orangtua untuk memilih SD negeri sebagai tempat pendidikan anak-anak mereka.

Diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mencari solusi yang berkelanjutan demi keberlangsungan pendidikan yang berkualitas di wilayah ini.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul SEDIH Tak Ada Satu Murid pun Daftar di SD Negeri 3 Babadan, Padahal Banyak Prestasi, Kepsek Nangis,