Find Us On Social Media :

Anaknya Batal Jadi Paskibraka Nasional, Keluarga Nanda Maulidya Ungkap Kejanggalan dan Tuntut Keadilan!

By Grid., Kamis, 20 Juli 2023 | 05:30 WIB

Nanda Maulidya saat proses seleksi materi tinggi badan dan (Kanan) Nanda Maulidya saat berfoto dengan peserta seleksi Paskibraka Nasiona. Berikut cerita Nanda Maulidya yang viral karena gagal jadi Paskibraka Nasional lantaran diganti secara tiba-tiba.

Grid.ID - Kisah sedih dialami Nanda Maulidya yang batal jadi paskibraka nasional h-2 karantina.

Batalnya Nanda Maulidya batal jadi paskibraka nasional diduga ada kejanggalan.

Alhasil orang tua Nanda Maulidya tuntut keadilan dan ungkap kejanggalannya.

Tangis Nanda Maulidya pecah lantaran gagal menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional.

Kisah siswi SMAN 8 Kota Ternate, Maluku Utara, ini viral di Twitter.

Nama Nanda Maulidiya mendadak diganti H-2 jelang keberangkatannya ke Jakarta untuk karantina.

Nama Nanda Maulidya digantikan oleh seorang siswi bernama Muhtafia Asmar Badarab.

Kisah Nanda ini diunggah sang kakak lewat akun Twitter bernama @justicefornanda, Sabtu (15/7/2023).

Nanda Maulidya dinyakan lolos menjadi anggota Paskibraka Nasional setelah mengikuti seleksi yang digelar pada 16 Mei 2023 di Aula Hotel Bolote, Sofifi.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Ternate, Sri Hargiyanti, mengungkapkan anak didiknya itu berhasil menempati peringkat pertama dengan nilai tertinggi sebagai calon Paskibraka.

Di hari yang sama saat seleksi digelar, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengeluarkan Surat Keputusan yang menyatakan Nanda Maulidya terpilih sebagai Paskibraka Nasional perwakilan Maluku Utara.

Baca Juga: Nyesek, Curhat Doni Amansa yang Batal jadi Paskibraka Nasional, Ditendang dari Grup WA hingga Tak Diberi Kejelasan

Nanda terpilih bersama Deril Tonga.

Selain nama Nanda dan Deril, tercantum juga nama Muhtafia Asmar Badarab dan Ali Ahmad Umaternate sebagai cadangan putri dan putra.

Berselang satu bulan setelah SK keluar, Nanda mendapat pesan dari Dispora Pemprov Maluku Utara terkait medical check up (MCU).

Pesan itu diterima Nanda via WhatsApp, tertanggal 14 Juni 2023.

Nanda Maulidya kemudian melaksanakan MCU di rumah sakit pada keesokan harinya.

MCU dilakukan nanda selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Juni 2023.

Menurut hasil MCU yang dilampirkan di akun Twitter @justicefornanda, tertulis Nanda memenuhi syarat untuk menjadi anggota Paskibraka Nasional.

"Dari hasil medical check up kan ada dua (keterangan), layak dan tidak layak, nah itu dilingkari dokternya sendiri (Nanda) layak untuk menuju Paskibraka nasional," jelas Sri kepada Kompas.com, Senin (17/7/2023).

"Sudah medical check up, selesai. Lalu, dengan kesimpulan bahwa Nanda layak menuju Diklat Paskibraka nasional di Jakarta," tambahnya.

Dua hari setelah MCU, Nanda mengikuti Zoom meting pada 19 Juni 2023, bersama jajaran Dispora, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Pemprov Maluku Utara, dan tim medis pusat.

Namun, H-2 menjelang keberangkatan menuju Jakarta, tepatnya tanggal 13 Juli 2023, Nanda mendapat kabar, dirinya diganti oleh Muhtafia.

"H-2 menuju diklat, Nanda digantikan dengan cadangan. Menangislah Nanda.

Baca Juga: YA ALLAH Calon Paskibraka Nasional, Nandya Maulidya Tiba-tiba Diganti h-2 Jelang Karantina, Inilah Kejanggalannya

Hati siapa tak hancur jika posisinya hancur mentalnya, yang memang persiapan dari bulan Mei hingga Juli sudah 90 persen menuju diklat," bunyi unggahan akun @justicefornanda, dikutip Tribunnews.com.

Alasan Batal Jadi Paskibraka Nasional

Plt Kepala Dispora Pemprov Maluku Utara, Ali Umar, membeberkan alasan mengapa Nanda Maulidya batal menjadi Paskibraka Nasional dan digantikan oleh Muhtafia.

Menurut surat dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) nomor 1543/PE/07/2023/D5 melalui Bidang Pengendalian dan Evaluasi, menyatakan Nanda menderita mata minus.

Selain itu, ditemukan ada Tonsil T2-T2 dari hasil pemeriksaan THT.

"Mata yang bersangkutan minus dengan ukuran 20/80," kata Ali Umar mengutip surat dari BPIP kepada TribunTernate.com, Selasa (18/7/2023).

"Pemeriksaan THT ditemukan Tonsil T2-T2, sehingga tidak memenuhi standar sesuai Juknis nomor 267/PE/02/2023/D5," sambungnya.

Terpisah, Nanda mengaku kecewa lantaran batal menjadi Paskibraka Nasional.

Terlebih, lewat SK, ia dinyatakan mewakili Maluku Utara untuk mengibarkan Bendera Merah Putih di Istana Negara pada 17 Agustus 2023 mendatang.

"Padahal saya sudah berusaha keras untuk mendapatkan posisi ini."

"SK dinyatakan lulus Paskibraka Tingkat Nasional sudah ada," kata Nanda saat dikonfirmasi, Selasa.

Diketahui, diklat untuk Paskibraka Nasional dilakukan di Taman Rekreasi Wiladatika, Jalan Jambore Nomor 1, Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

Pemusatan diklat akan berlangsung hingga 23 Agustus 2023 mendatang.

Baca Juga: Tak Cuma Pawai Kostum, Rombongan Paskibraka hingga Polwan Meriahkan Solo Batik Karnival ke-14, Intip Keseruannya!

Tuntut Keadilan

Pihak keluarga Nanda Maulidya merasa ada kejanggalan terkait pembatalan sang anak menjadi Paskibraka Nasional.

Kejanggalan itu dibeberkan akun @justicefornanda, Senin (17/7/2023), dalam lanjutan utas.

Akun itu mengatakan, hasil MCU ulang tak menyinggung soal adanya Tonsil T2-T2 pada Nanda.

Bahkan, saat mengikui Zoom meeting pada 19 Juni 2023, MCU Nanda dinyatakan tidak masalah oleh tim medis pusat.

"Hasil Tonsil T2-T2 tidak disinggung saat nanda disuruh pemeriksaan ulang.

Saat Zoom membahas hasil MCU Pertama, tim pusat mengatakan tidak ada masalah," beber @justicefornanda.

Selain itu, kedatangan Muhtafia MCU tanpa adanya surat resmi, juga menjadi sorotan pihak Nanda.

"Tidak ada surat resmi saat cadangan (Muhtafia) datang melakukan MCU," bebernya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Ternate, Sri Hargiyanti, turut mengungkapkan kejanggalan batalnya Nanda menjadi Paskibraka Nasional.

Sri menuturkan, dokter yang memeriksa Nanda saat MCU, mengatakan mata minus tak menghalangi menjadi Paskibraka Nasional.

"Padahal, kata orang tuanya, bilang dokter pada waktu itu sempat mengatakan kalau minus 6/24 itu masih layak untuk jadi Paskibraka nasional," tutur Sri.

Sri mengungkapkan keluarga Nanda lewat Kesbangpol Ternate mengirim surat ke BPIP untuk meninjau kembali keputusan pembatalan Nanda.

Apabila tak ada tindak lanjut, maka keluarga Nanda berencana menempuh jalur hukum.

"Tapi, untuk sekarang masih menunggu keputusan dari BPIP pusat," ujar Sri.

"Jelas-jelas hasilnya 'kan semua juga sudah layak. Sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Ini (pembatalan) cuma mencari celah saja," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di laman TribunTrends dengan judul: Tangis Nanda Maulidya Batal jadi Paskibraka Nasional, Nama Diganti H-2, Sekolah Beber Kejanggalan (*)