Grid.ID - Ari Bayuaji, seorang seniman Indonesia yang diakui secara internasional, dengan indah membuat sebuah karya soal ekosistem laut yang saling ketergantungan sesama makhluk hidup.
Karya seni teranyarnya tersebut bertema 'Menenun Lautan'.
Menggunakan jaring ikan bekas, tali, dan sampah laut lainnya yang bersumber dari masyarakat pesisir dan nelayan setempat, Ari Bayuaji dengan cermat menciptakan permadani rumit yang menggambarkan keindahan halus dan sifat rapuh kehidupan laut.
Karya Ari Bayuaji tersebut bertujuan menjelaskan kebutuhan mendesak untuk melindungi lautan kita dan ekosistemnya yang beragam.
Baca Juga: Padahal Sudah Punya Anak, Tak Disangka Ayu Ting Ting Masih Minta Diladeni Hal Ini Oleh Umi Kalsum
Melalui penggunaan bahan dan teknik ramah lingkungan yang inovatif, Ari Bayuaji dengan rajin membuat karya seni yang menawan untuk hidup.
Bergabung dengan The Apurva Kempinski Bali, sebuah instalasi seni ditampilkan di tengah restoran Koral yang ikonis untuk membawa kesadaran terhadap konservasi laut melalui seni yang berkelanjutan.
Kemitraan luar biasa ini menandai peluncuran program ‘Weaving the Ocean: Pieces of Hope’, sebuah proyek inovatif yang terjalin artistik kecemerlangan dan kesadaran lingkungan.
Kolaborasi artistik ini menampilkan alat tenun tradisional dan kain daur ulang dari untaian benang yang ditenun dengan plastik parut, setiap elemen dipilih dengan cermat untuk meminimalkan dampak lingkungannya.
Baca Juga: Terungkap Modus Mario Teguh yang Diduga Lakukan Penipuan Rp 5 Miliar, Korban Tergiur Janji ini
Lebih dari sekadar memamerkan instalasi, para tamu yang hadir ditawari kesempatan eksklusif untuk mengikat karang buatan tangan yang terbuat dari plastik dengan seutas benang plastik pada alat tenun, meninggalkan jejak pribadi pada karya agung yang terbentuk saat bingkai dipenuhi dengan tali.
Pengalaman interaktif ini bertujuan untuk menanamkan rasa harapan, menginspirasi, dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan yang rumit antara seni, alam, dan keahlian sambil memperkuat pentingnya keberlanjutan dan kesadaran lingkungan.
“Senang sekali dapat berkolaborasi dengan The Apurva Kempinski Bali, mitra yang berpikiran sama yang memiliki visi yang sama tentang keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Bersama-sama, kami merajut harapan untuk generasi mendatang. Kolaborasi ini memiliki makna pribadi yang mendalam saat kami menggabungkan kekuatan kreatif kami untuk membuat dampak nyata pada dunia yang sangat kami sayangi." ungkap Ari Bayuaji.
Kolaborasi ini menciptakan pengaruh positif terhadap lingkungan dan aspek sosial, serta meminimalkan dampak lingkungannya.
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan seniman visioner sejati, Ari Bayuaji, yang karya seninya menyampaikan pesan yang kuat. The Apurva Kempinski Bali mengundang para tamu untuk bergabung dalam gerakan merangkul keindahan pengerjaan yang berkelanjutan, merayakan harmoni seni dan alam, dan bersama-sama menenun masa depan yang lebih cerah," ungkap Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali.
Tentang Ari Bayuaji
Lahir dan dibesarkan di Indonesia, seniman internasional yang sangat terkenal ini mengembangkan hubungan mendalam dengan lautan sejak usia dini.
Koneksi ini berfungsi sebagai sumber inspirasi konstan untuk karyanya, yang dengan indah menangkap keseimbangan halus ekosistem laut dan saling ketergantungan semua makhluk hidup.
Media yang dipilih Ari adalah menenun, kerajinan tradisional yang mengakar kuat dalam warisan budayanya.
Melalui karya seninya, ia menyampaikan pesan yang kuat bagi individu untuk menjadi pendukung konservasi laut, dengan menekankan keterkaitan antara aktivitas manusia dan kesejahteraan lautan kita.
Diakui secara internasional, karya-karya Ari telah dipamerkan di berbagai program artist-in-residency dan pertunjukan grup internasional di Denmark, Indonesia, Jerman, dan Amerika Serikat.
Instalasi patung besarnya saat ini sedang dipamerkan di Kanada sebagai bagian dari koleksi permanen Musee des Beaux-Arts de Montreal dan karya lain yang diakuisisi oleh Musee National des Beaux-Arts du Quebec.
Selain itu, karya seninya juga pernah ditampilkan dalam pameran tunggal besar di Singapura, Taiwan, Prancis, Jerman, Belanda, dan Indonesia.
Baca Juga: Tanggapan Sule Soal Nathalie Holscher Minta Setop Uang Bulanan Adzam, Sang Komedian Minta Maaf
Instalasi pemikirannya berfungsi sebagai katalis untuk dialog, mendorong pemirsanya untuk merenungkan hubungan mereka sendiri dengan lautan dan tanggung jawab yang kita bagi dalam pelestarian untuk generasi mendatang.
Di luar upaya artistiknya, Ari aktif terlibat dengan komunitas lokal, mengadakan lokakarya dan program pendidikan yang mempromosikan keberlanjutan dan kesadaran lingkungan.
(*)