Desa itu bernama Haragonan, terletak di negara bagian selatan Bangalore, India selatan.
Ada 237 orang di desa tersebut yang memiliki penampilan yang sama, tanpa memandang jenis kelamin.
Semua ciri wajah mereka seperti cetakan yang sama.
Desa ini dikunci untuk waktu yang lama dan baru setelah Perang Dunia II secara bertahap dibuka ke dunia luar.
Ketika turis diizinkan masuk, mereka tercengang melihat wajah serupa di desa tersebut.
Fenomena ini menarik perhatian seorang ilmuwan dan ahli genetika Jerman bernama Biharz.
Setelah penelitian bertahun-tahun, ia mengatakan bahwa fenomena ini disebut "fenomena non-keluarga", yang sifatnya sangat langka.
Sebanyak 237 orang di desa tersebut semuanya memiliki penampilan dan tinggi badan yang sama.
Mereka memiliki hidung berbentuk kerucut, bibir tebal, dan garis alis yang menonjol.
Dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan di antara mereka, yang bahkan tidak dapat dijelaskan oleh genetika.